Anggota komisi C DPR Kota Banda Aceh Ramza Harli meminta pemerintah kota Banda Aceh melalui dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membersihkan drainase-drainase dalam kota Banda Aceh karena banyak dalam kondisi tersumbat.
Tersumbatnya drainase tersebut antara lain disebabkan oleh sendimentasi yang sudah cukup tinggi dan penumpukan sampah.
Hal demikian dikatakan politisi partai Gerindra tersebut pasca tinjauan ke lapangan yang dilakukan oleh anggota Komisi C DPRK Banda Aceh dalam beberapa hari terakhir.
Ramza mengatakan tersumbatnya drainase-drainase tersebut bisa berdampak buruk saat hujan mengguyur kota Banda Aceh, dimana sejumlah ruas jalan kerap tergenang disebabkan oleh kurang berfungsinya drainase. Ia berharap dinas terkait untuk melakukan perawatan drainse yang telah dibantu oleh sejumlah NGO Asing saat rehab rekon Aceh pasca tsunami.
”Kita banyak menemukan drainse terumbat dengan sendimen lumpur yang menumpuk, kita melihat dinas terkait tidak melakukan perawatan khusus terhadap drainase yang dibangun pada masa BRR dulu yang mencapai 1 T, jangan terkesan drainase itu sia-sia,”ujar anggota Fraksi PKS-Gerindra DPRK Banda Aceh itu.
Ramza menyarankan Dinas PU untuk membentuk tim khusus untuk merawat drainse, sehingga persoalan drainase tidak terus berulang setiap tahunnya.
Ramza juga menyarankan kepada pemerintah kota Banda Aceh untuk membeli satu unit kendaraan penyedot lumpur yang harganya ditaksir tidak mencapai 1 Milyar. Mobil itu juga untuk menghemat anggaran pembersihan drainase yang dianggarkan hampir 1 Milyar setiap tahunnya.
Selain itu Ramza juga meminta Pemerintah untuk membersihkan sungai-sungai didalam kota Banda Aceh yang dipenuhi tumpukan sampah sehingga airnya tidak mengalir dengan lancar.