Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) provinsi Aceh berharap konflik partai yang berlangsung ditingkat pusat tidak melebar hingga kedaerah-daerah. Pengurus PPP provinsi Aceh meminta kader PPP di daerah untuk tetap bersabar menunggu keputusan.
Hal demikian dikatakan wakil ketua PPP provinsi Aceh Edward M Nur disela-sela Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil)PPP provinsi Aceh, Sabtu (25/04).
Meskipun demikian diakui Edward, tidak ada ancaman pemecatan bagi kader PPP yang menggelar maupun mengikuti Muswil PPP di kota Lhokseumawe, walaupun kegiatan yang dilakukan telah membangun keresahan dikalangan kader PPP. Namun demikian diakuinya secara organisasi akan ada sanksi bagi yang melanggar aturan berorganisasi.
“Tapi kita tidak mengancam, namun pada waktunya secara organisasi akan ada sanksi kalau teman-teman tidak mengambil langkah yang benar, artinya kita tidak akan menghukum orang kalau dakwah itu belum sampai,”lanjutnya.
Edward menambahkan Muswil PPP yang digelar di kota Lhokseumawe sifatnya Illegal dan tidak sah, bahkan pihaknya sudah melaporkan panitia Muswil tersebut kepada pihak kepolisian. Edwar berharap kepada kader PPP yang sudah terlanjur salah jalan untuk kembali bersama-sama membesarkan PPP.
“Muswil mereka itu bagi kami bukan muswil PPP tapi membawa-bawa nama PPP, dan kita laporkan ke polisi, jadi saya tegaskan Muswil di Lhokseumawe itu illegal dan bukan muswil PP. Kami masih berharap PPP di Aceh tidak terpecah belah, dan kami beraharap kepada teman-teman untuk kembali bersama-sama membangun PPP, ”ujarnya.
Sementara itu diakui Edward, Mukerwil yang digelar di Banda Aceh diikuti oleh pengurus PPP dari 23 kabupaten-kota, pengurus DPW, Fraksi PPP di DPR Aceh dan DPRK se Aceh dan dibuka oleh ketua umum PPP Djan Faridz. “Forum ini untuk menjelaskan persoalan-persoalan PPP sehingga seluruh kader PPP mendapatkan informasi benar,”tambahnya.
Edward mengatakan pelaksanaan Mukerwil itu untuk menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi PPP akhir-akhir ini, seperti konflik internal PPP yang terjadi ditingkat pusat, Edwar berharap konflik tersebut tidak perlu melebar hingga ke daerah, “Bahkan kita menginginkan konflik tidak sampai ke daerah, namun ada beberapa orang yang kurang sabar menyikapi persoalan yang kita hadapi,”pungkasnya.
Sementara itu pembukaan Mukerwil PPP yang dipusatkan di kantor DPW PPP Provinsi Aceh turut dihadiri sejumlah ketua-ketua partai politik diantaranya Ketua Partai Demokrat Aceh Nova Iriansyah, Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Gufran Zainal Abidin, Ketua Gerindra Aceh TA Khalid, Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Anwar Ahmad, Plt Sekretaris Golkar Aceh Muntansir, dan Ketua Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf.
Seperti diketahui disaat yang bersamaan juga digelar Muswil PPP kubu Romi dengan agenda pemilihan ketua PPP provinsi Aceh di kota Lhokseumawe 25-27 April 2015.