Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Provinsi Aceh, akan menggelar konferensi wilayah (konferwil) XIII yang dijadwalkan berlangsung 17-19 April 2015 mendatang di Asrama Haji Banda Aceh.
Konferwil kali ini, diagendakan untuk mengevaluasi PWNU periode lima tahun ke belakang, membahas program kerja PWNU Aceh untuk lima tahun ke depan, dan memperkuat peran organisasi di bidang pendidikan dan keagamaan serta sosial
Selain itu juga memilih Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh periode 2015-2020. Informasi yang diperoleh, saat ini setidaknya sudah ada tiga kandidat yang menguat sebagai calon Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh.
Ketiganya adalah, Tgk. H. Faisal Ali (Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh saat ini), Drs H. Ibnu Sa’dan M. Pd (Kepala Biro AUAK IAIN Zawilayah Cot Kala, Kota Langsa) dan Dr. Bustami Usman SH M.Si yang saat ini menjabat Kepala Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh)
“Sampai sekarang, ada tiga nama yang menguat, yang akan maju sebagai kandidat Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh dalam konferwil 17-19 April nanti,” ujar Ketua Panitia Konferwil XIII PWNU Aceh, Drs. Ibnu Sa’dan kepada wartawan di Banda Aceh, Minggu (5/4).
Menurutnya, saat ini ketiga kandidat tersebut dengan pengaruh dan ketokohannya masing-masing mempunyai peluang yang sama untuk dipilih dalam konferwil. Mereka akan memperebutkan 24 suara yang punya hak pilih yaitu 23 Pengurus Cabang NU (PCNU) kabupaten/kota ditambah satu suara dari PWNU Aceh.
“Saat ini masing-masing kandidat melalui timnya sudah mendekati para pemilik suara di kabupaten/kota, dan melakukan lobi-lobi,” jelas Ibnu Sa’dan.
Ditambahkannya, Konferwil XIII PWNU Provinsi Aceh akan dibuka langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PWNU), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA dan turut dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.
Konferwil akan dihadiri 375 peserta terdiri dari unsur PWNU Aceh, PCNU kabupaten/kota se-Aceh, Badan Otonom, lembaga dan Lajnah NU tingkat provinsi.
Dalam rangka Konferwil, lanjut Ibnu Sa’dan, PWNU Aceh juga akan melaksanakan serangkaian kegiatan sosial seperti ziarah ke kuburan tokoh-tokoh NU dan Aceh, donor darah, seminar nasional, dan santunan anak yatim keluarga warga nahdliyin.