Pelaksanaan Kongres ke-3 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Aceh di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh berlangsung ricuh diduga akibat adanya propaganda antar sesama mahasiswa.
Kapolres Aceh Barat AKBP Faisal Rifai di Meulaboh, Senin mengatakan dalam kericuhan tersebut terjadi seorang mahasiswa kritis diduga karena dikeroyok puluhan mahasiswa dalam kerumunan kongres di aula balai diklat kantor BPKP Aceh Barat.
“Korban sedang berbicara didepan tiba-tiba ada yang mendorong, kemudian si korban ini lari dan dikejar dan terjadilah pengeroyokan oleh sekitar 20 orang mahasiswa yang berada dalam aula ini,”katanya.
Pihak kepolisian yang mengetahui kejadian tersebut langsung turun mengamankan enam dari puluhan pelaku untuk meredam aksi ratusan mahasiswa yang nyaris terjadi bentrok karena kejadian tersebut pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Menurut keterangan salah seorang panitia Indra Apriani kepada wartawan, pelaksana kongres ke-3 BEM se Aceh kejadian tersebut bermula dari propukasi beberapa orang mahasiswa termasuk pengurus BEM yang diundang untuk mengikuti kongres tersebut.
“Akhirnya gara-gara propukasi ini peserta marah kepada panitia, yang memukul ketua sidang adalah panitia karena pihak panitia sudah emosi. Korban mahasiswa STAIN sementara yang mengeroyok mahasiswa UTU, sama-sama dari Aceh Barat,”katanya.
Katanya, panitia bersama pengurus BEM akan coba untuk meminta penyelesaian perdamaian secara kekeluargaan dan kelembagaan sementara acara kongres se- Aceh di Meulaboh ini dihentikan.
Sementara itu keluarga korban yang dikonfirmasi di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh (RSUD-CND) menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut persoalan tersebut sehingga ada nilai keadilan dalam kejadian ini.(antara)