Banda Aceh – Baitul Mal Aceh (BMA) berkerjasama dengan Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Aceh melatih Baitul Mal kabupaten/kota menyusun program tahunan. Dengan adanya pelatihan tersebut, setiap program di Baitul Mal daerah dapat terencana dengan baik.
Kepala Baitul Mal Aceh, Armiadi Musa mengatakan Baitul Mal selaku lembaga yang dipercaya masyarakat untuk mengelola Zakat Infak Sedekah (ZIS) dan harta agama lainnya, sejatinya dapat membuat perencanaan program yang matang. Namun tetap ada batasnya, yaitu harus sesuai syariat Islam.
“Dalam Alquran itu sendiri, posisi ayat terkait pendayagunaan zakat lebih dahulu daripada memunggut. Memang keduannya sama-sama penting tapi pendayagunaan lebih penting agar penyaluran zakat tepat sasaran,” ujar Armiadi saat membuka Pelatihan Penyusunan Program Pendayagunaan Zakat di Daka Hotel, Selasa (17/3) malam.
Ketua Panitia Pelaksana, Risky Aulia menjelaskan acara ini dilaksanakan selama tiga hari sejak 17-19 Maret. Ada pun peserta diundang dari 23 kabupaten/kota se-Aceh yang diwakili dua utusan yaitu dari sekretariat dan badan pelaksana amil zakat.
Setelah mengikuti kegiatan ini para pserta diharapkan mampu melahirkan program-program unggulan yang dapat diterapkan di Baitul Mal masing-masing di daerah. Selain itu amil zakat juga dilatih agar mampu mendayagunakan zakat yang kreatif dan innovatif.
“Dengan adanya pendayagunaan zakat yang baik, sehingga para mustahik dapat tertransformasi menjadi muzakki, itu sebenarnya output yang kita harapkan,” ungkap Risky