Terbang dari Banda Aceh dengan pesawat CN-295, Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo tiba di Bandara Malikussaleh Aceh Utara, sekitar pukul 10.35 WIB. Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Jokowi didampingi Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto, Kapolda Aceh Brigjen Pol Husein Hamidi dan sang ibu negara Iriana Widodo yang tampil berhijab, dengan busana muslim berkerudung kombinasi merah.
Lawatan perdana Jokowi ke Tanah Rencong, Senin (9/3), mengikutsertakan sejumlah Menteri kabinet kerja, diantaranya Menko Maritim Indroyono Soesilo, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto , Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjiadi.
Meresmikan Terminal Regasifikasi LNG Arun
Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam sambutan singkatnya mengatakan, Aceh tidak asing lagi bagi Jokowi.“kami katakan tidak asing, sebab kami tahu pada akhir sekitar tahun 1986-1989 Bapak Presiden pernah bertugas di Serambi Mekkah ini, tepatnya di PT. KKA yang letaknya hanya beberapa kilometer dari tempat kita berada saat ini,”kata Gubernur.
“Bapak Presiden juga pernah ditugaskan di wilayah yang sekarang kita kenal dengan Kabupaten Bener Meriah. Mudah-mudahan kenangan itu masih melekat sehingga Aceh mendapat tempat khusus di hati Bapak presiden,” pungkas Doto Zaini, disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Zaini juga menyatakan harapannya agar Presiden Jokowi dapat membantu Aceh dengan menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan industri diujung barat Indonesia, terutama dalam menghadapi era perdagangan masyarakat Ekonomi ASEAN.
Kehadiran Presiden ke Blang Lancang Lhokseumawe adalah untuk meresmikan pengoperasian Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun.
Peresmian pengoperasian LNG Pertamina Arun itu dilakukan dengan penekanan tombol sirine dan penandatangan prasasasti. Terminal tersebut dikelola oleh PT Perta Arun Gas yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas).
“Pengoperasian terminal ini akan memberi efisiensi yang besar sekali buat Pertamina,” kata Presiden Jokowi, yang turut didampingi Dirut Pertamina Dwi Sutjipto dan Dirut PT Perta Arun Gas Teuku Khaidir. Terhadap sejumlah harapan dan permintaan dari Gubernur Aceh, ia akan meresponnya dengan baik dan bertekat untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat d bumi Serambi Mekkah ini.
Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto menuturkan kebutuhan gas saat ini meningkat sekitar 5,2 persen per tahun, padahal pasokan masih defisit baik di pulau Jawa dan Sumatera karena keterbatasan infrastruktur. “Untuk memenuhi kebutuhan itu Pertamina melakukan sejumlah strategi termasuk pembangunan terminal berkapasitas 400 juta kaki kubik,” katanya. Menurut Soetjipto, terminal tersebut merupakan revitalisasi sarana terkait pengelolaan gas oleh Gas Arun. Harapannya, kebutuhan gas di wilayah Sumut dan Aceh dapat terpenuhi termasuk untuk mengatasi krisis listrik.