Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) khususnya dari daerah pemilihan satu (Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang) agar menjadi seperti harimau yang selalu bersuara keras untuk kepentingan rakyat, bukan malah menjadi seperti kambing.
Hal demikian diingatkan Ketua harian Forum silaturrahmi Aceh Rayeuk (Forsiar) Farid Wajdi pada Maulid Aceh Rayeuk di gampong Lambung Kecamatan Meuraksa kota Banda Aceh, Sabtu (14/02).
Farid mengatakan dari 11 anggota DPR Aceh dapil 1, sembilan diantaranya merupakan putra asli Aceh Rayeuk (Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang), sedangkan dua lainnya masing-masing Sulaiman Abda dan Darwati Agani berasal dari luar Aceh Rayeuk. Menurut Farid jika memiliki kinerja bagus maka kedepan masyarakat Aceh Rayeuk masih tetap mempercayakan kembali mereka menjadi anggota dewan.
“Karena betapa banyak periode lalu yang bergaya kambing tidak dipilih lagi. Karena jadi harimau sejenak saja lebih baik dari pada jadi kambing,” ujar Farid mengibaratkan.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan peusijuek terhadap anggota DPR Aceh dari daerah pemilihan satu oleh Majelis Adat Aceh (MAA), namun sayangnya dari sembilan anggota DPR Aceh itu, hanya dihadiri empat orang, masing-masing Musannif (PPP), HT Ibrahim (Demokrat), Abdurahman Ahmad (Gerindra) dan Ghufran Zainal Abidin (PKS).
Sedangkan lima lainnya yang tidak hadir masing-masing, Saifuddin dan Akhyar (PA), Irwan Johan (Nasdem), Muhibusabri (PDA) dan Mawardi Ali (PAN).