Pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian membebankan kepada pemerintah Aceh agar mampu mencapai target produksi padi tahun 2015 sebesar 2,7 juta ton.
Menyikapi target tersebut gubernur Aceh membentuk posko upaya khusus percepatan Swasembada pangan Nasional provinsi Aceh, posko yang bertempat di kantor Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) provinsi Aceh itu melibatkan Balai litbang (BPTP), Dinas pertanian, TNI Angatan darat. Selain itu masuk dalam tim dari BPS Aceh, Bulog dan karantina.
Kepala BPTP Aceh Basri Abakar mengatakan tim ini akan mengumpulkan data-data yang riil dilapangan, karena selama ini data-data seperti luas tanam berbeda-beda antar instansi. Menurutnya hasil dari pendataan akan dilaporkan kepada Mentri pertanian secara berkala. Pihaknya berharap tim terpadu ini bisa mempercepat swasembada pangan.
”Kita berharap keterpaduan ini semakin mempercepat proses menuju swasembada pangan, termasuk kita harus melaporkan saat ini berpaa yang sedang ditanami, berapa yang sedang panen, itu harus selalu kita laporkan,” ujarnya.
Basri menyebutkan pihaknya dibebankan agar tercapai produksi 5 ton/hektar, guna mencapai target pemerintah 2, 7 juta ton produksi padi tahun 2015. Menurutnya dengan luas tanam padi 567 ribu hektar dan perkiraan luas panen 540 ribu hektar target itu akan tercapai.
Basri menambahkan untuk mengejar target tersebut tim terpadu akan melakukan sejumlah upaya seperti perbaikan jaringan irigasi di sejumlah kabupaten, kemudian optimalisasi lahan dengan memberikan benih unggul dan pupuk serta pemberian traktor dan mesin panen, sedangkan bagi daerah yang kesulitan air juga akan ada bantuan pompa air.
Sementara dari segi teknologi, pihaknya akan menambah produksi melalui teknologi tanam yang dianjurkan seperti sistem tanam legowo 2 : 1.