Koordinator PGBTQ Aceh terpilih Heri Agusnawar mengatakan fokus guru BTQ kedepan adalah meningkatkan kapasitas dalam hal mengajarkan Al-Qur’an kepada peserta didik diseluruh Aceh, serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dinas pendidikan Aceh dan dinas pendidikan di kabupaten/kota serta membentuk kepengurusan di seluruh Aceh.
Hal demikian dikatakan Heri Agusnawar, Guru Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) asal kota Banda Aceh terpilih sebagai koordinator Persatuan Guru Baca Tulis Al-Qur’an (PGBTQ) provinsi Aceh periode 2015-2020, melalui musyawarah besar (Mubes) PGBTQ Aceh di Aula dinas pendidikan Aceh, Ahad (25/01). Heri Agusnawar akan menggantikan Bahrul Walidin yang telah habis masa jabatannya.
Mubes PGBTQ Aceh kedua ini dihadiri oleh perwakilan guru-guru BTQ dari seluruh Aceh, disamping Mubes juga dilaksanakan seminar dengan tema “Mengintegrasikan nilai-nilai dinul Islam dalam sekolah formal”.
“Jadi kedepan kita berharap begitu tamat SD anak-anak sudah bias membaca Al-Qur’an,” ujarnya.
Sementara itu kepala dinas pendidikan Aceh Anas M Adam berharap kepada guru baca tulis qur’an di seluruh Aceh untuk terus meningatkan kapasitasnya, sehingga kehadiran guru BTQ ini betul-betul dirasakan manfaatnya oleh pihak sekolah dan masyarakat Aceh secara keseluruhan, terutama dalam rangka menjamin semua siswa di Aceh mampu membaca Al-qur’an. Disamping juga memperkuat akidah dan akhlak peserta didik.
“Kehadiran guru BTQ ini juga untuk meningkatkan mutu pendidikan Agama didaerah kita, makanya kita berharap fokus dari guru BTQ ini adalah siswa-siswa yang belum lancar membaca Al-qur’an ” lanjutnya.
Dinas pendidikan Aceh diakui Anas juga berupaya untuk membantu peningkatan kapasitas guru BTQ melalui pelatihan-pelatihan dan Uji kompetensi guru BTQ yang dilaksanakan pada awal tahun 2015 ini. “Akhir tahun 2014 lalu sudah kita laksanakan pelatihan walaupun belum semua bisa diikutsertakan dan awal tahun ini kita sudah laksanakan uji kompetensi guru BTQ yang hasilnya kita kirim kepada guru yang bersangkutan, ” pungkasnya.
Sementara itu pada kesempatan tersebut guru-guru BTQ yang hadir dari seluruh Aceh juga menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi didaerahnya masing-masing, seperti kesulitan berkoordinsi dengan dinas pendidkan di kabupaten/kota serta permasalahan yang dihadapi disekolah.