LBH Anak Aceh mengapresiasi besar terhadap langkah Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh yang melakukan razia dan pengawasan ketat terhadap sejumlah warnet dan pusat-pusat game online di Kota Banda Aceh.
“Ini menunjukkan sikap serius dari Pemerintah Kota Banda Aceh yang tidak main-main dalam melakukan pembinaan bagi anak-anak.” Ujar Rudy Bastian, Manager program LBH Anak Aceh.
Rudy menyebutkan tindakan penyegelan usaha warnet dan pusat game online yang terkesan bandel kami rasa patut dilakukan dan tanpa pandangbulu. Banda Aceh yang saat ini menjadi acuan Kota Layak Anak sebagai salah satu pilot project Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI perlu terus berbenah dalam mengvaluasi ijin-ijin yang diberikan selama ini bagi pengusaha warnet dan game online.
“Pemerintah Kota Banda Aceh perlu terus menerus melakukan evaluasi sejumlah ijin-ijin usaha lainnya yang mudah diakses oleh anak-anak. Ijin tersebut tentunya bukan hanya ijin warnet dan game online saja, tapi juga ijin tempat billiar, pusat bermain di mall-mal seperti funland serta sejumlah cafe-cafe tempat nongkrong yang membiarkan akses kepada anak-anak usia sekolah untuk nongkrong pada saat jam belajar dan pada waktu-waktu yang tidak sewajarnya ditongkrongi oleh anak-anak usia sekolah,” ujarnya lagi.
LBH Anak Aceh menghimbau kepada sejumlah orangtua dan masyarakat guna mendukung tindakan yang diambil oleh Walikota Banda Aceh ini guna melindungi kerusakan moral generasi muda di Kota Banda Aceh kedepan.
