Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meminta kepada Balee Inong yang ada di Kota Banda Aceh agar di tahun 2015 ini sasaran kegiatannya lebih difokuskan pada upaya penguatan akidah islam di tengah masyarakat ketimbang memikirkan pembangunan sarana fisik.
Hal itu disampaikan Walikota saat membuka secara resmi kegiatan Pra Musyawarah Rencana Aksi Perempuan (Musrena) tingkat Balee Inong yang dilaksanakan di Masjid Ie Masen Kecamatan ulee Kareng Banda Aceh Rabu (7/1).
Keinginan tersebut ia utarakan kepada para ibu Balee Inong karena melihat akhir-akhir ini kembali marak terjadi usaha pendangkalan akidah di Kota Banda Aceh.
“Saya minta ibu-ibu di Balee Inong dapat memberikan masukan atau ide-ide terkait penguatan akidah islam di gampong masing-masing di tahun 2015 ini,” Ujar Illiza.
Menurut walikota kegiatan penguatan akidah di tengah masyarakat saat ini perlu dilakukan. Hal itu kata dia sebagai upaya penyeimbang atau sinkronisasi antara pembangunan infrastruktur dengan pondasi keimanan warga.
“Infrastruktur kan telah ada, sekarang saya kira perlu upaya penguatan dan pemahaman akidah islam di tengah masyarakat,” lanjut Illiza.
Illiza menambahkan selama ini dengan adanya Balee Inong kiprah perempuan di Kota Banda Aceh telah menunjukkan kontribusi positif dan beberapa out put penting bagi pembangunan keluarga, lingkungan, masyarakat dan Kota.
Sebelumnya Direktur Woman Development Centre (WDC) kota Banda Aceh Kusmiati mengatakan Kegiatan pra Musrena ini sudah dilakukan selama 2 tahun. Kegiatan ini katanya setingkat dengan musrenbang desa.
Kegiatan pra musrena ini kata dia bertujuan untuk menjaring aspirasi kaum perempuan yang ada di tiap Balee Inong untuk selanjutnya dimusyawarahkan di tingkat kecamatan.
Dalam Musrena tersebut peran serta kaum perempuan sangat diharapkan dalam menyuarakan aspirasinya untuk membangun wilayah gampong di kota Banda Aceh.
Saat ini kata dia terdapat 18 Balee Inong yang tersebar di 90 gampong dalam wilayah Kota Banda Aceh.
Kata dia semua program yang ada di Balee Inong akan di share ke para keuchik di seluruh gampong agar program berjalan dengan baik. Dan yang paling penting kata dia lagi keberadaan musrena ini tidak untuk bersaing dengan laki-laki tapi saling bermitra.