Ratusan warga Gampoeng Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, Rabu (07/01) siang mendatangi salah satu ruko milik LSM Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang diduga menyebarkan aliran sesat.
Beruntung aksi masyarakat tersebut didampingi oleh pihak kepolisian sehingga aksi berjalan damai, dan pengurus Gafatar yang terdiri dari laki-laki dan perempuan itu digiring pihak kepolisian ke Mushalla gampoeng setempat untuk diminta keterangan terkait gerak-gerik LSM tersebut.
Kapolsek Krueng Barono Jaya AKP AsyhariHendri meminta masyarakat untuk tidak anarkis karena pihak Gafatar sudah berjanji untuk segera mengosongkan kantornya dan pindah dari gampoeng tersebut. Pihak kepolisian juga mengingatkan pihak Gafatar agar tidak bertindak diluar pengetahuan pihak kepolisian.
”Alhamdulillah pihak Gafatar dengan senang hati akan pindah hari ini juga, saya minta masyarakat tidak memprovokasi pemindahan ini, dan kuncinya akan dititip pada kechik,” lanjutnya.
Sementara itu Geuchik gampoeng Lamgapang meminta warganya untuk tetap rukun dan damai, sedangkan masalah Gafatar tersebut akan diserahkan kepada pihak kepolisian dan pemerintah untuk diselesaikan.
Ia meminta warganya untuk mengambil pelajaran dari kejadian tersebut agar kedepannya tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan dari aliran-aliran yang tidak jelas asal-usulnya.
Ketua Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Aceh T Abdul Fatah membantah organisasi yang dipimpinnya mengajarkan ajaran sesat Milata Abraham. Ormas yang dipimpin hanya bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.
“Kami tidak membawa nama agama atau ajaran apapun. Kami hanyalah ormas yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, terutama dalam menyosialisasikan sendi-sendi Pancasila,” kata dia.
Sementara itu bedasarkan penelusuran media, tidak hanya di Aceh, Gafatar juga dilarang disejumlah daerh lainnya. Pasalnya Gerakan ini dituding sebagai reinkarnasi gerakan Millata Abraham yang sudah difatwakan sebagai aliran sesat beberapa waktu lalu.
Selain itu bedasarkan pengakuan warga, beberapa pengurus Gafatar yang diamankan diketahui diantara mereka juga ada yang pernah disyahadatkan kembali di masjid raya Baiturrahman Banda Aceh beberapa waktu lalu karena memeluk aliran sesat Millata Abraham.