Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf berpesan kepada pengurus Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) yang baru dikukuhkan agar menjaga dan mempertahankan peran dan pilar strategis ulama, yakni pewaris para nabi (menyebarkan risalah Allah), sumber ilmu, sebagai pembimbing, pembina dan penjaga umat serta sebagai mitra konsultasi Pemerintah.
“Karena ulama adalah panutan ummat sebagai penggerak ke arah yang lebih baik. Punya kedudukan tinggi di tengah-tengah masyarakat. Karena apa? Karena ulama adalah teladan dan pelita ummat,” ujar Muzakir Manaf dalam sambutan usai pelantikan pengurus HUDA wilayah Aceh Timur periode 2014-2019 yang digelar di Dayah Asasul Islamiyah gampong Leugeu, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Minggu (23/11) malam.
Adapun pengurus harian yang dilantik berdasarkan SK Pengurus Besar HUDA Aceh, yakni terdiri dari Ketua Umum Tgk H Bukhari Hasan dan Sekretaris Umum Tgk Muhyiddin Abdussalam. Sedangkan bendahara dipercayakan kepada Tgk H Syafi’i.
Wagub Muzakir Manaf menyebutkan, eksistensi HUDA sebagai mitra Pemerintah dalam mengisi pembangunan Aceh sangatlah bermakna. Wagub juga berharap, ulama dayah dapat berkiprah membangun akhlaq generasi dan rakyat Aceh yang menurutnya saat ini sudah sangat merosot.
HUDA juga diharapkan, selalu merajut benang-benang kusut yang ada di masyarakat menuju Aceh yang adil bermartabat. “Dan ulama adalah sebagai lampu lalu lintas yang mengingatkan ummat dan sebagai pengawal aqidah ummat. Ulama dan umara harus bersatu padu, beuteuglong lagee teupula,”tutup Wagub