Dalam rangka HUT ke 50 Fakultas Pertanian Unsyiah yang dirangkai dengan Indonesian International Coffee Symposium (IICS), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh kerjasama dengan Save the Children dan Le Parte mengkampanyekan minum 1000 gelas kopi sehat tanpa gula di Gedung AAC Dayan Dawood, Jum’at (21/11).
Kepala BPTP Aceh, Basri A. Bakar, menjelaskan even tersebut mendapat tanggapan positif dari peserta simposium, mahasiswa dan pengunjung. Pihaknya ingin meluruskan pemahaman yang salah bahwa minum kopi dapat berefek buruk terhadap kesehatan, tetapi sebaliknya justru minum kopi yang benar terutama tanpa gula bisa membuat tubuh menjadi sehat dan bugar.
Menurut Basri, kegiatan yang dilaksanakan Kebun Percobaan (KP) Gayo sebuah instalasi riset kopi di bawah BPTP, bertujuan untuk menumbuhkan rasa memiliki dan rasa cinta terhadap produk unggulan daerah yang saat ini sudah terkenal sampai mancanegara.
“Dalam waktu dekat kami akan bekerjasama dengan Save the Children juga akan memperkenalkan kopi untuk 1000 anak usia dini se Kab Bener Meriah” ujarnya.
Pada acara minum kopi bareng tersebut, jenis kopi yang disuguhkan adalah Arabika P-88 yang diakui memiliki citarasa dan aroma spesifik. Kopi ini tumbuh baik pada ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Selain itu ikut dipamerkan beberapa jenis kopi asal dataran tinggi Gayo terutama jenis kopi GAYO 1 dan GAYO 2 yang sudah dilepas Menteri Pertanian tahun 2010.
Saat ini KP Gayo yang berlokasi di Kabupaten Bener Meriah mengoleksi sekitar 47 jenis klon kopi unggul sebagai plasma nutfah dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara seperti Thailand, Queensland Australia, Brazil, India, Papua Nugini, Amerika Serikat dan lain-lain.
Kepala KP Gayo, Bardi Ali berharap koleksi kopi yang ada bisa diselamatkan. Ia mengajak pemerintah daerah untuk lebih peduli terhadap aset yang ada saat ini. Bahkan Bardi berobsesi suatu saat KP Gayo menjadi lembaga riset nasional dan Taman Kopi Dunia.