Ketua sementara DPR Aceh Muharuddin mengaku sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM subsidi.
Hal demikian dikatakan Muharuddin saat menemui seratusan peserta aksi unjuk rasa di gedung DPR Aceh yang menolak kenaikan harga BBM, Rabu (19/11). Aksi kali ini diikuti perwakilan dari BEM Unsyiah dan KAMMI Aceh.
Muharuddin berjanji DPR Aceh akan berkoordinasi dengan perwakilan Aceh di DPR RI dan DPD RI agar menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah pusat.
”Mendukung supaya tidak dinaikkan harga BBM, dan kita akan berkoordinasi dengan perwakilan kita di DPR RI dan DPD RI asal Aceh supaya aspirasi kita untuk disampaikan kepada pemerintah pusat”lanjutnya.
Sementara itu Presiden Mahasiswa Unsyiah Muhammad Chaldun menilai kenaikan harga BBM dengan dalih menyelamatkan ekonomi Negara justru mengorbankan masyarakat miskin. Pihaknya meminta agar Presiden Jokowi untuk mundur dari jabatannya jika tidak mampu mengelola kekayaan alam Indonesia untuk kemakmuran rakyat.
Pihaknya juga menagih janji Presiden Jokowi-JK untuk segera memberantas mafia migas, serta meminta pemerintah untuk segera merevisi undang-undang migas terutama terkait dnegan penguasaan migas oleh asing.
Aksi yang berlangsung hingga menjelang siang itu sempat memanas, terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan Satpol PP dan Polisi yang mengamankan gedung DPR Aceh. Mahasiswa kehilangan kesabaran, pasalnya setelah satu jam lebih mereka melakukan aksi tidak ada satupun pimpinan maupun anggota DPR Aceh yang menemui mereka.