Tarif Listrik Pacu Inflasi

Sejumlah kebijakan pemerintah pada sektor tarif listrik, gas dan transportasi menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi sebesar 0,48 persen pada bulan Oktober 2014 lalu di provinsi Aceh.

Disamping itu inflasi yang terjadi di Aceh juga tidak lepas dari dampak letusan gunung Sinabung di Sumatera Utara yang berakibat pada mahalnya kebutuhan pangan masyarakat Aceh yang dipasok dari provinsi tersebut.

Sementara itu tiga kota pemantau inflasi di provinsi Aceh yaitu kota Banda Aceh, kota Lhokseumawe dan kota Meulaboh masing-masing mengalami Inflasi sebesar 0,38 persen, 0,53 persen dan 0,82 persen. Kota meulaboh setiap bulannya menorehkan angka inflasi tertinggi di provinsi Aceh.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto mengatakan inflasi yang terjadi dikota Banda Aceh disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok perumahan, air , listrik dan bahan bakar, disusul kelompok bahan makanan dan kelompok kesehatan.

Menurutnya komoditas yang mengambil andil tinggi penyebab inflasi di Banda Aceh antara lain cabai merah, tarif listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain daging ayam, ayam hidup dan ikan kembung, ”Salah satunya adalah dampak Sinabung, karna kebutuhan pangan kita bergantung pada Sumatera Utara dan tidak cukup hanya dari Takengon, bahkan saya dengar kemarin Takengon pun ikut menyuplai ke Sumatera Utara”lanjutnya.

Hermanto menambahkan dari 88 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga pada Oktober 2014, 50 jenis barang dan jasa menunjukkan kenaikan harga dan 33 jenis mengalai penurunan harga.

Hermanto menyebutkan laju inflasi provinsi Aceh hingga bulan Oktober 2014 mencapai 4,57 persen. Sementara untuk kota Banda Aceh sebesar 4,19 persen, kota Lhokseumawe 4,78 persen dan Meulaboh sebesar 5,81 persen.

Sementara itu untuk inflasi year on year untuk provinsi Aceh sudah mencapai 5,35 persen. Untuk kota Banda Aceh sebesar 4,78 persen, kota Lhokseumawe sebesar 5,79 persen dan kota Meulaboh sebesar 6,89 persen.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads