Walikota : Dakwah Bukan Hanya Tugas Dai

Wali Kota Banda Aceh   Illiza Saaduddin Djamal  mengatakan semua muslim punya tugas untuk mensyiarkan agama Allah dalam kehidupannya sesuai dengan kemampuan masing-masing dari muslim tersebut.

Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutannya sesaat sebelum Mayjend TNI DR Arief Rahman tampil sebagai penceramah pada Dakwah Jumatan, Jumat (24/10) di Taman Sari, Banda Aceh.

Illiza menegaskan, dakwah atau mensyiarkan agama Islam itu bukan hanya tugas para Dai dan ulama saja. Menurutnya, setiap orang punya kesempatan untuk berdakwah meski memiliki profesi yang berbeda-beda.

“Hari ini kita kedatangan Mayjend TNI RD Arief Rahman sebagai penceramah pada dakwah jumatan ini. Meski beliau seorang Jenderal yang memiliki banyak kesibukan, tapi beliau selalu menyempatkan diri untuk berdakwah mengingatkan sesama muslim untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT” ujar Illiza.

Kepada warga kota, Illiza meminta agar mengikuti jejak sang Jenderal untuk menjadi Dai Allah, “Semoga dengan hadirnya Jenderal Arief Rahman di Taman sari ini, dapat menggugah warga kota untuk mengikuti jejaknya dan melanjutkan syiar Islam dengan latar belakang profesi masing-masing” pinta Illiza.

Mayjend TNI DR Arief Ramhan MD, Jumat (24/10) menjadi penceramah pada dakwah jumatan yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh di Taman Sari. Memakai seragam lengkap TNI, Jenderal bintang dua ini menarik perhatian ratusan warga kota yang hadir di Taman Sari, Banda Aceh.

Dalam ceramah yang disampaikannya, jenderal yang juga dosen di beberapa Universitas di Jawa ini setiap orang Islam harus mencari ridha Allah semasa hidupnya. Apa saja syarat-syarat meraih ridha Allah SWT tersebut, Arief Rahman mengatakan ada beberapa syarat yang diperlukan.

Pertama, seorang muslim harus selalu dekat dengan kalimat Laila Ha illallah, artinya seorang muslim harus selalu dekat dengan Al-Quran, memahami dan mengaktualisasikan dalam kehidupannya.

Yang kedua, lanjutnya harus selalu memuliakan orang lain. Ummat Islam selalu diminta untuk memuliakan sesamanya bukan sebaliknya selalu mencari kesalahan-kesalahan dari muslim lainnya.

“Ketika kita selalu disibukkan dengan mencari kesalahan dan kelemahan orang lain, kita akan lupa dengan kesalahan dan kelemahan diri kita sendiri. Ini sangat merugikan diri kita karena kita tidak pernah bisa mengembangkan diri ke arah lebih baik lagi” ungkapnya.

Syarat ketiga, Pak Jenderal yang juga Staf Khusus KSAD ini melanjutkan, yakni setiap melakukan aktivitas harus selalu meniatkan semata-mata karena Allah, “Niatkan setiap kegiatan yang kita lakukan semata-mata karena Allah” pintanya

Kemudian, sang Jenderal memaparakan syarat lainnya, yaitu setiap muslim sesunggnya adalah dai Allah yang selalu mensyiarkan agama Allah sesuai dengan Al-quran dan hadist.

“Sampaikan kepada muslim yang lain walau hanya satu ayat. Kita wajib mensyiarkan agama Allah dengan kelembutan dan dan kasih sayang seperti yang telah dilakukan rasulullah SAW” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Arief Rahman juga meminta para jamaah agar melanjutkan perjuangan salah-satu Wali Songo, Maulana Malik Ibrahim yang merupakan ulama asal Pasai. Katanya Maulana Malik Ibrahim adalah ulama yang membawa Islam ke Jawa.

“Maulana Malik Ibrahim adalah ulama asal Aceh yang telah mengislamkan Jawa, semoga saja generasi Aceh selanjutnya mengikuti jejak Maulana Malik Ibrahim untuk menjadi Dai Allah yang selalu menyiarkan Islam ke seluruh pelosok dunia” ujar Arief Rahman di akhir ceramahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads