Pemerintah Aceh mengirimkan sebanyak 59 orang Kepala Sekolah Dasar dan 1 orang Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) ke Universitas Pendidikan Sulthan Idris (UPSI), Malaysia, Minggu, 12/10.
“Puluhan Kepala Sekolah SD/MI ini akan melaksanakan proses magang di Universitas Pendidikan Sulthan Idris (UPSI) Malaysia, selama 14 hari. Dan, ini yang pertama kita lakukan untuk jenjang sekolah dasar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas M. Adam, Minggu, 12/10, di Banda Aceh.
Dikatakan dia, selama berada di UPSI Malaysia, para kepala sekolah itu nantinya akan mengikuti berbagai penguatan dan pelatihan. Dengan menaruh harapan, setelah kembali ke Aceh, tenaga kependidikan tersebut diharapkan dapat menjadi pionir.
“Ini kita lakukan dalam upaya meningkatkan kualitas kepala sekolah, terutama di jenjang Sekolah Dasar maupun MI. pemerintah Aceh terus melakukan berbagai upaya untuk peningkatan mutu terhadap Kepala Sekolah,” ujar Anas, didampingi Kasi data dan Informasi bidang Program Dinas Pendidikan Aceh, Asmulyadi.
Menurutnya, Pemerintah Aceh bersama dengan UPSI Malaysia, memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu tenaga kependidikan mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK.
“Karena itu, pada tahun 2010 lalu kita telah membuat suatu kesepakatan melalui MoU bidang pendidikan. Nota kesepahaman ini masih terus berlanjut, karena dianggap penting,” tuturnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa gelombang tenaga kependidikan yang akan diberangkatkan ke negeri jiran itu. Semisal, sebut dia lagi, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengirimkan sebanyak 90 kepala sekolah dari jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK, sebutnya.
Sementara itu, panitia telah menetapkan sepuluh aturan yang harus dipatuhi oleh peserta yang dikirim ke kursus-kursus yang dilaksanakan oleh Sultan Idris Education University (SIEU) Consorsium of Asia-Pasific Education Universities (CAPEU).
Dari sepuluh aturan tersebut diantaranya meliputi, peserta diwajibkan memakai pakaian yang sopan, tidak menggunakan celana ketat atau baju jeans.
Pelatihan di Jerman
Selain mengirimkan 60 Kepala Sekolah SD/MI, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh, juga mengirimkan sedikitnya 15 guru SMK program keahlian konstruksi di Jerman. Guru SMK tersebut diberangkatkan, Sabtu, 11/10.
“Guru-guru yang kita berangkatkan ini, juga masih dalam upaya meningkatkan kemampuannya sesuai bidang keahlian yang digelutinya. Belasan guru itu akan mengikuti studi selama 35 hari,” kata Anas.
Sebelum diberangkatkan, lanjut dia lagi, guru-guru tersebut juga telah dibekali bahasa Jerman sejak 7 hingga 11 Oktober 2014, di hotel Kutaraja perwakilan Aceh di Jakarta, yang menghadirkan tutor bahasa jerman, Nurul Kamal.
“Kepada guru-guru ini nantinya diharapkan dapat mengembangkan pengetahuannya setelah kembali ke Aceh. Sehingga, dari sisi kualitas akan lebih baik lagi dimasa mendatang,” kata Anas penuh berharap.