Dinas Kesehatan kota Banda Aceh berharap adanya bantuan anggaran dari pemerintah Aceh untuk perluasan dan rehab sejumlah puskesmas di kota Banda Aceh.
Permintaan itu disampaikan Kepala Dinas kota Banda Aceh Media Yulizar saat gubernur Aceh meninjau pembangunan RSUD Meuraksa Banda Aceh, Rabu (24/09/2014).
Media merincikan Puskesmas yang sudah sangat sempit masing-masing Puskesmas Jaya Baru dan Puskesmas Lampulo, menurutnya didua Puskesmas ini kondisinya sudah sangat sempit sehingga pasien harus menunggu di tempat parkir. Sementara untuk puskesma Darusslam selain sangat sempit kondisi bangunannya saat ini sudah sangat tua sehingga butuh dana untuk direhab kembali.
“Ada tiga puskesmas yang sangat sempit, bahkan di Jaya Baru kita melihatnya sudah agak kurang manusiawi, kemudia Puskesmas Lampulo juga terlalu sempit sehingga pasien harus menunggu ditempat parkir”ujarnya.
Pada kesempatan itu Media mengatakan saat ini ada dua Puskesmas di Banda Aceh yang sudah meraih ISO 9001 2008 masing-masing Puskesmas Kopelma Darusalam pada tahun 2012 dan Puskesmas Baiturrahman pada tahun 2013.
Media juga melaporkan sejumlah permasalahan kesehatan di Banda Aceh tahun 2014, diantaranya kematian ibu yang berjumlah 4 orang, kematian bayi 34 orang dan lahir mati 19 orang, “Disamping itu juga ada dua kasus gizi buruk”ujarnya.
Sementara untuk penyakit menular, ia menyebutkan Banda Aceh merupakan satu dari 7 daerah yang sudah tereliminasi malaria, “ dan sampai saat ini tidak ada kematian karena penyakit menular”lanjutnya lagi.
Media mengatakan yang masih menjadi permasalahan dikota Banda Aceh adalah penyakit demam berdarah, dan hingga September sudah mencapai 142 kasus, tidak ada yang meninggal.