Minta Zaini Mundur, BPPA Diminta Lebih Objektif

ForumĀ  Pagayuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) mengecam aksi unjukrasa yang dilakukan oleh Barisan Penyelamat Pemerintah Aceh (BP2A) dalam dua pekan terakhir, dalam setiap aksinya BPPA menuntut Gubernur Aceh Zaini Abdullah mundur dari jabatannya.

FPMPA mengajak semua pihak untuk lebih objektif dan bijak dalam memberikan saran, masukan dan kritikan kepada pemerintah Aceh demi kemaslahatan rakyat Aceh.

Hal demikian dikatakan Ketua FPMPA Mufied Alkamal pada konferensi pers menyikapi kondisi Aceh terkini, Kamis (11/09), menyusul maraknya aksi dari sekelompok masyarakat yang meminta Zaini Abdullah mundur dari gubernur.

Mufied mengatakan belum optimalnya kinerja pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf dalam mensejahtrakan rakyat Aceh tidak sepenuhnya menjadi kesalahan dari Gubernur Aceh, akan tetapi juga pihak lain seperti DPR Aceh yang kurang optimal menjalankan fungsinya. Pihaknya menegaskan pemakzulan terhadap gubernur bukan solusi untuk menyelesaikan persoalan Aceh.

ā€œSekarang ada barisan yang menyerang gubernur, padahal banyak persoalan Aceh yang belum selesai dengan Jakarta, kenapa kita tidak bersama-sama untuk membangun Acehā€ujarnya didampingi ketua-ketua pegayuban dari 18 daerah.

Namun demikian FPMPA juga meminta kepada gubernur Aceh Zaini Abdullah untuk mengevaluasi dan memberhentikan kepala ā€“kepala SKPA yang berkinerja rendah, selanjutnya menindak tegas oknum-oknumĀ  yang memainkan anggaran APBA dan program peemrintah Aceh.

ā€œKita melihat hingga bulan ini realisasi maih berkisar 50 persen, dengan sisa waktu lebih kurang tiga akan sangat berat bagi peemrintah Aceh merealisasikan anggaranā€lanjutnya.

Pada kesempatan itu pihaknya juga meminta pemerintah Aceh untuk segera menuntaskan dan merealisasikan turunan UUPA, diakui Mufied pihaknya siap membantu pemerintah Aceh.

Dikatakan Mufied FPMPA juga akan melakukan aksi sebagaimana yang dilakukan oleh BP2A, ā€œakan tetapi bukan untuk menurunkan Zaini AbdullahĀ  melainkan untuk mmemberikan masukan dan saran untuk Aceh yang lebih baikā€ungkapnya.

Sementara itu FPMPA merupakan perekumpulan Pagayuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh dari 18 kabupaten/kota. Sementara lima kabupaten yang belum bersedia bergabung bersama FPMPA masing-masing Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads