Inflasi Banda Aceh Terendah di Sumatera

Kota Banda Aceh mengalami inflasi terendah diantara 23  kota di pulau sumatera yang dipantau perkembangan harga. Inflasi di kota Banda Aceh bulan Agustus 2014 sebesar 0,06 persen, sedangkan kota pemantau inflasi lainnya di Aceh masing-masing Kota Lhokseumawe dan kota Meulaboh masing-masing mengalami inflasi sebesar 0, 27 persen dan 0, 68 persen.

Sementara itu secara agregat provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 0,20 persen pada bulan Agustus 2014, angka ini dibawah rata-rata nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,46 persen.

Hal itu diungkapkan kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto pada rilis berita resmi Statistik Aceh, Senin (01/09/2014).

Hermanto mengatakan inflasi yang terjadi di kota Banda Aceh dan kota Lhokseumawe disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sedangkan dikota Meulaboh disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan. Dikota Banda Aceh dikatakan Hermanto, kelompok bahan makanan, dan sandang justru mengalami deflasi.

Menurutnya lagi dari 104 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga pada bulan Agustus 2014, 60 jenis barang dan jasa menunjukkan kenaikan harga dan 44 jenis barang dan jasa mengalami penurunan harga.

”Ternyata untuk Banda Aceh dan Lhokseumawe untuk kelompok bahan makanan terjadi deflasi, secara umum harganya terjadi penurunan, sedangkan Meulaboh ternyata justru masih kelompok bahan makanan mengalami kenaikan, ii perlu juga dicermati, karena meulaboh adalah daerah yang jauh dari sentra komoditas pangan”lanjutnya.

Hermanto menambahkan beberapa komoditas yang memberikan andil tinggi terhadap terjadinya inflasi di kota Banda Aceh antara lain, angkutan udara, tarif listrik dan cabe merah. Sementara itu beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain tomat sayur, jeruk dan ayam.

Sementara itu menurut Hermanto bedasarkan pemantauan harga kebutuhan rumah tangga didaerah pedesaan Aceh pada Agustus 2014 juga terjadi inflasi sebesar 0,87 persen. Inflasi dipedesaan yang terjadi di Aceh pada bulan Agustus 2014 disebabkan oleh naiknya harga barang pada subkelompok bahan makanan, kemudian pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kesehatan.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads