Gubernur Aceh Zaini Abdullah didesak untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena dinilai belum mampu menjalankan janji-janjinya pada masa kampanye didepan rakyat Aceh pada Pilkada tahun 2012 silam.
Desakan itu disampaikan Barisan Penyelamat Pemerintah Aceh (BPPA) yang mendeklarasikan diri di Banda Aceh, Senin (11/08/2014).
Juru bicara BPPA Hendra Budian mengatakan setidaknya ada 21 janji-janji politik gubernur Aceh Zaini Abdullah yang sudah dituangkan dalam RPJM Aceh, namun janji tersebut masih terbatas diatas kertas dan belum diimplementasikan dengan baik.
Hendra menyebutkan kepemimpinan Zaini Abdullah juga tidak memiliki kebijakan anggaran yang tepat sasaran, sehingga anggaran besar yang tersedia belum mampu memacu pertumbuhan ekonomi sector riil.
”Karena aktifitas ekonomi masyarakat Aceh umumnya pada sektor riil seperti pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, namun ini belum digarap maksimal”lanjutnya,
Menurutnya BPPA memberikan solusi bagi permasalahan Aceh, salah satunya dalah dengan menuntut Zaini Abdullah mundur dari jabatan gubernur Aceh. Selanjutnya pemerintah pusat didesak agar mempercepat pilkada Aceh untuk memilih pemimpin yang baru.
”Menurut kami dokter Zaini sudah waktunya istirahat dan mundur dan kita desak pemerintah pusat untuk mempecepat Pilkada Aceh untuk memilih pemimpin baru”lanjutnya lagi.
Hendra menambahkan indikator lainnya lemahnya pembangunan Aceh dapat dilihat dari realisasi anggaran pemerintah Aceh yang masih sangat rendah hingga memasuki bulan Agustus tahun 2014 ini, pihaknya mencatat realisasi keuangan pemerintah Aceh baru 32 persen.
Selain itu Hendra mengatakan BPPA sendiri merupakan kumpulan dari aktifis sipil, akademisi, mahasiswa dan aktivis politik yang peduli dengan pembangunan Aceh.
Pihaknya memberikan tenggat waktu satu bulan bagi Zaini Abdullah untuk menyampaikan pengunduran dirinya sebagai gubernur Aceh, bila tidak BPPA mengancam akan melakukan pengerahan masa besar-besaran ke Banda Aceh.