Barisan Penyelamat Pemerintah Aceh (BPPA) menuding gubernur Aceh Zaini Abdullah sedang berupaya membangun dinasti Pidie di lingkaran pemerintahannya.
BPPA menuding dari 423 pejabat dijajaran pemerintahan Aceh, 412 diantaranya merupakan kerabat gubernur yang umumnya berasal dari Pidie.
Juru bicara BPPA Hendra Budian mengatakan pergantian-pergantian kepala dinas yang dilakukan oleh gubernur Aceh selama ini lebih kepada upaya membangun dinasti, bukan untuk membangun Aceh , karena pergantian yang dilakukan bukan karena landasan profesionalisme dan kemampuan dari setiap kepala dinas tersebut.
Pihaknya menduga munculnya keretakan antara elit di Aceh salah satunya disebabkan oleh upaya para elit untuk membangun dinastinya masing-masing.
”Gonta ganti kepala dinas juga bagian dari upaya untuk membangun dinasti, pergantiannya ebih kepada kekerabatan, jadi ini bukanlah lagi pemerintah Aceh tapi pemrintah gampongnya dokter Zaini, dan ini penyebab keretakan ditingkat elit”lanjutnya.
Hendra menambahkan seringnya gonta-ganti pejabat dijajaran pemerintah Aceh juga berdampak pada keterlambatan realisasi anggaran, pasalnya pejabat yang ditempatkan bukanlah orang-orang yang handal.
Menurut Hendra belum lagi kasus-kasus korupsi yang terus meningkat tanpa adanya upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan dokter Zaini. Hendra juga menuding kedepan kinerja pemrintah Aceh akan lebih banyak kepada politik pencitraan untuk persiapan pilkada pada tahun 2017.