Pemerintah Kota Banda Aceh bekerjasama dengan safari subuh BBC pada Ramadhan tahun ini menghadirkan seorang Imam dari Saudi Arabia, Syech Yahya Ahmad Al-Zahrany untuk shalat tarawih dan qiyamullail pada malam sepuluh akhir ramadhan.
Kabag Humas Setda Kota Banda Aceh, Marwan mengutip inisiator program, Ustazd Fakhruddin Lahmuddin mengatakan, Syech Yahya dijadwalkan berangkat dari Saudi pada Selasa (15/7) pukul 00.20 waktu Saudi dan tiba di Kuala Lumpur pukul 13.30 waktu KL. Pada hari Rabu (16/7) dari KL ke Banda Aceh dijadwalkan tiba pukul 14.30 wib dan akan disambut pihak Pemko dan safari subuh BBC di airport. Pada malam itu beliau langsung mengimami shalat tarawih di Masjid Agung Al-Makmur Lamprit sampai akhir ramadhan. Dan ketika memasuki 10 akhir ramadhan beliau akan mengimami taraweh sekaligus qiyamullail.
Ustazd Fakhruddin menambahkan, keberhasilan menghadirkan beliau ke Banda Aceh berkat peran aktif seorang putra Aceh yang bekerja sebagai staff KBRI di Riyahd, Mahfuzh bin Ahmad Makam yang interm berkomunikasi dengan Syech sampai mengurus semua proses keberangkatan beliau.
“Untuk diketahui, tidak mudah mengajak orang Saudi meninggalkan keluarganya di bulan puasa pergi ke luar negeri karena masyarakat Saudi lebih memilih berpuasa dengan keluarga dan di negerinya,” kata Ustazd Fakhruddin.
Syech Yahya Al-zahrany adalah ulama kelahiran Saudi Arabia yang pada tanggal 26 Mei 1993 mengkhatamkan hafalan qur’an di usia 16 tahun dan telah mengikuti program pendalaman hafalan qur’an di Masjidil Haram serta telah mengikuti program menghafal kitab Shaheh Bukhary dan Shaheh Muslim juga di Masjidil Haram. Sekarang beliau menjadi imam tetap di Masjid Al-Amirah di Riyahd ibukota Saudi Arabia.
Ustazd Fakhruddin lebih lanjut menjelaskan bahwa latar belakang yang mengilhami program ini adalah apa yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia mendatangkan para imam Hafidz dari Timur Tengah terutama untuk masjid-masjid besar pada setiap bulan puasa.
“Kalau mereka bisa kenapa kita tidak? maka gagasan ini diteruskan kepada Sekda Kota dan Kadis Syariat Islam, walhasil alhamdulillah mendapat respon sangat baik sehingga mendapat dukungan Walikota dan DPRK,” katanya.
Mengenai animo masyarakat untuk shalat qiyamullail, tambahnya, berdasarkan pengalaman tahun lalu cukup menakjubkan ketika malam 27 Ramadhan yang diimami oleh ustazd Zuhair Abid dari Makkah dan dibantu publikasi oleh media Serambi Indonesia, jamaah Masjid Agung Al-Makmur mencapai 1.500 orang.
“Mudah-mudahan tahun ini juga menakjubkan karena imamnya langsung dari Arab dan memiliki bacaan dan suara yang sangat baik,” tutup Ustazd Fakhruddin.
Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE mengharapkan kepada warga kota untuk dapat memanfaatkan momentum ini dengan beramai-ramai datang ke Masjid Agung Al-Makmur dan melaksanakan tarawih bersama.“Ini adalah kesempatan yang langka dan luar biasa kita bisa menghadirkan Imam besar dari masjid ternama di Riyadh. Karena itu kami mengimbau masyarakat kota agar memanfaatkan momentum ini untuk hadir bersama-sama melaksanakan shalat tarawih dan qiyamullail di masjid Agung Al-Makmur pada 10 akhir Ramadhan nanti”ujarnya.