Nilai ekspor provinsi Aceh pada bulan Mei 2014 lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya April 2014.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebutkan ekspor Aceh pada Mei 2014 berjumlah 50, 2 Juta USD atau turun sebesar 49 persen bila dibanding bulan April yang mencapai Rp. 98,4 Juta USD.
Plh ketua BPS Aceh Azhar Yatim mengatakan ekspor komoditi migas pada bulan Mei 2014 sebesar Rp. 50,1 Juta USD, ekspor migas pada bulan Mei hanya berupa Liquid Natural Gas. Sementara ekspor komoditi nonmigas mengalami penurunan sebesar 64,29 persen atau hanya Rp. 91 ribu USD. Untuk kelompok non migas terbesar diekspor pada bulan Mei 2014 lalu adalah Ikan dan udang yang mencapai 86 ribu USD atau 94,03 persen dari total ekspor.
Azhar menambahkan ekspor komoditi terbesar dari provinsi Aceh pada bulan Mei 2014 ditujukan ke negara Hongkong berupa live kerapu dan ke Singapura berupa meat of tuna loin and skipjack, frozen.
”Neraca perdagangan provinsi Aceh pada mei masih surplus sebesar 46,842 USD. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya neraca perdagangan mengalami penurunan sebesar 52 persen”lanjutnya.
Sementara itu untuk perkembangan impor provinsi Aceh pada Mei 2014 sebesar Rp. 3,3 Juta USD. Komoditi impor berasal dari migas sebesar Rp. 1,4 juta USD berupa petrolium bitumen dan impor nonmigas sebesar Rp. 1,9 Juta USD. Impor nonmigas berupa garam , belerang, kapur dan bahan kimia organik.
Azhar menyebutkan impor nonmigas terbesar berasal dari Malaysia dan Singapura.
Selain itu Azhar mengatakan terdapat beberapa komoditi yang berasal dari Aceh namun diekspor melalui pelabuhan diluar Aceh seperti Sumatera Utara dan Jawa Timur. Menurutnya total ekspor komoditi asal Aceh melalui pelabuhan diluar Aceh sebesar 3,97 persen dari total ekspor Aceh.
Adapun komoditi terbesar yang diekspor melalui pelabuhan diluar Aceh merupakan komoditi kopi berupa Arabica wib or robusta oib, yang diekspor melalui pelabuhan belawan Medan menuju Amerika Serikat. Komoditi lain yang diekspor melalui Belawan adalah karet dan barang dari karet menuju Malaysia dan Taiwan.
”Kemudia komoditi udang dan ikan berupa yellowfin tunas, yang diekspor menuju Thailand”lanjutnya.
Sedangan ekspor dari pelabuhan tanjung perak Jawa Timur adalah kelompok komoditi buah-buahan menuju negara Singapura.