Jumlah penduduk miskin di provinsi Aceh pada bulan Maret 2014 mencapai 18,05 persen, angka tersebut meningkat sebesar 0,45 persen dari angka bulan Maret 2013 lalu yang besarannya 17,60 persen.
Hal demikian diungkapkan Plh kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Azhar Yatim pada konfrensi pers berita resmi statistik di kantor BPS Aceh, Selasa (01/07/2014).
Azhar mengatakan periode Maret 2013-Maret 2014 persentase penduduk miskin didaerah perkotaan meningkat 0,17 persen dan didaerah pedesaan meningkat 0,56 persen. Azhar menyebutkan komoditi yang berpengaruh terhadap kemiskinan baik diperkotaan maupun pedesaan antara lain beras, dan rokok kretek filter . Azhar menjelaskan komoditi beras menyumbang 34,96 persen penyebab kemiskinan di daaerah perkotaan dan 38,63 persen dipedesaan, diurutan selanjutnya komoditi rokok menyumbang 13,51 persen di perkotaan dan 13,92 persen di pedesaan.
”Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, sumbangan garis kemiskinan dari makanan mencapai 76,80 persen”lanjutnya.
Azhar menambahkan meningkatnya angka kemiskinan di provinsi Aceh antara lain disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Aceh triwulan I tahun 2014 sebesar -0,20 persen dengan migas dan -0,37 persen tanpa migas. Selain itu inflasi year on year (Maret 2013 terhadap Maret 2014 sebesar 5,73 persen.
Azhar menyebutkan untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Melalui pendekatan ini kemiskinan dipandang dari ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.