Potensi Ekonomi Aceh Masih Bisa dikembangkan

Tim Koordinasi Pembangunan Pendidikan Aceh (TKPPA) menyelenggarakan presentasi analisis dan dialog kebijakan sebagai bagian dari pelaksanaan Penelitian Kebijakan Pendidikan Aceh (Education Policy Reseach in Aceh – EPRA).

Kegiatan ini dilaksanakan di Banda Aceh, Senin, 23 Juni 2014.

Analisis yang berjudul “Ekonomi, Ketenagakerjaan dan Sumber Daya Manusia di Aceh: Pola, Kecenderungan dan Arah Kebijakan” ini disampaikan oleh Professor Christopher Manning dari Australian National University, Canberra. Beliau juga merupakan salah satu tenaga ahli untuk program EPRA.

Dalam analisisnya,   Manning menyebutkan adanya interaksi antara pertumbuhan ekonomi, perubahan struktural dan pasar tenaga kerja di Aceh.

Berdasarkan data BPS 2014, angka pengangguran di Aceh masih relatif tinggi yaitu 6,75%. Sedangkan potensi ekonomi yang masih bisa dikembangkan di Aceh adalah sektor pertanian dan sektor jasa. Karena itu strategi penciptaan lapangan kerja perlu ditujukan ke kedua sektor ini. Namun untuk sektor pertanian, tantangannya adalah bagaimana meningkatkan produktivitas karena adanya potensi ancaman terhadap lingkungan yang cukup besar akibat ekstensifikasi lahan.

Tantangan lainnya adalah bagaimana meningkatkan mutu dan daya saing tenaga kerja. Di sinilah peran pendidikan sangat penting, dimana peningkatan kualitas pendidikan merupakan tantangan terbesar. Hal inilah yang menjadi latar belakang bagi TKPPA untuk mengusulkan kepada Education Sector Analytical Capacity and Development Partnership (ACDP) untuk menyelenggarakan program Penelitian Kebijakan Pendidikan (EPRA) ini.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads