Sebanyak 10 anak yatim Aceh yang selama ini mendapatkan bantuan beasiswa dari Aliansi OKI (Organisasi Kerja sama Islam) bersama beberapa orang tutor perwakilan dari lembaga pelaksana Program Kafalah Yatim, yaitu BMM (Baitulmaal Muamalat), PKPU dan RZ serta Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal berkesempatan berangkat ke Arab Saudi dalam rangka memenuhi undangan dari IDB (Bank Pembangunan Islam) untuk hadir dalam acara IDB Group Annual Meeting ke 39 yang akan berlangsung pada tanggal 23-24 Juni 2014 di hotel Hilton, Jeddah.
Turut serta dalam rombongan tersebut juga Ketua DPRK Banda Aceh Yudi Kurnia SE dan Sekda Kota Banda Aceh Drs T Saifuddin TA M.Si beserta rombongan lainnya. Acara pelepasan dilaksanakan di Bandara Sultan Iskandar Muda, Jumat (20/6) sore.
Dalam acara yang nantinya akan dihadiri oleh raja kerajaan Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz, para donatur serta para tamu undangan dari berbagai negara di dunia, anak-anak yatim Aceh berkesempatan menampilkan serangkaian pertunjukan seperti tarian tradisional, selawat, pidato bahasa Arab dan Inggris serta puisi.
Raja Abdullah bin Abdul Aziz merupakan salah seorang donatur program kafalah yatim OKI di Aceh yang telah dimulai setelah Tsunami tepatnya pada tahun 2006 lalu untuk jangka waktu 15 tahun dengan target jumlah penerima bantuan sebanyak 25 ribu anak.
Saat ini anak yatim penerima bantuan sejumlah 5310 anak yang tersebar di 5 kabupaten/kota yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Utara. Program kafalah yatim ini merupakan pilot project OKI di dunia Islam dengan menitikberatkan programnya pada bantuan pendidikan, kesehatan dan pelatihan keterampilan.
Kunjungan anak yatim Aceh kali ini merupakan kunjungan ketiga setelah sebelumnya pada tahun 2008 dan 2011. Dalam kunjungan kali ini sama dengan sebelumnya mereka diagendakan juga akan melaksanakan Umrah ke Mekkah dan ziarah ke kota Madinah.
Ada yang berbeda dengan kunjungan sebelumnya, dimana kali ini anak-anak juga akan berkesempatan menghadiri acara peringatan Hari Yatim Sedunia Islam yang akan diperingati pada 15 Ramadhan 1435H dan ini merupakan even pertama sekali dilaksanakan oleh OKI sesuai dengan amanat resolusinya yang dikeluarkan pada Pertemuan Tinggi Tingkat Menteri Luar Negeri negara anggota OKI di kota Conakry ibu kota Republik Guineu pada bulan Desember 2013 lalu.