Sampai Kamis malam, 19 Juni 2014, korban musibah tenggelamnya kapal pengangkut imigran Aceh di Selangor, Malaysia sudah 14 korban ditemukan. Namun hanya enam korban yang berhasil diindentifikasi secara lengkap.
Informasi yang dihimpun Humas Pemerintah Aceh hingga pukul 22.30 WIB dari perwakilan masyarakat Aceh di Malaysia dan dari rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah Hospital, Klang, Malaysia. Ke-14 korban tersebut terdiri dari sepuluh pria dan empat wanita.
Nama-nama keenam korban yang berhasil diidentifikasi secara lengkap :
1. Iskandar asal Gampong Rambo Adat, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, nomor passport A 525 49 25, tempat tanggal lahir Beureueh, 1 Januari 1977.
2. Muhammad Safri, Dusun Cureh Barat, Geulanggang Gampong, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, nomor KTP 1111132706789001, tempat tanggal lahir, Bireuen 27 Mei 1976.
3. Mansurni, alamat Bireuen, nomor passport A4043851, tanggal lahir 7 Mei 1972.
4. Mahlil, alamat Blang Blahdeh, Jeumpa, Bireuen, tempat tanggal lahir Blang Blahdeh 29 Desember 1986.
5. Abdurohman, alamat Dusun Ingin Jaya, Paya Demam Peut, Madat, Aceh Timur, nomr KTP 110312076478001, tempat tanggal lahir Paya Demam Peut 7 April 1978.
6. Rustam Efendi, alamat jalan Yos Sudarso LK 1 Kapias Pulau Buaya, Teluk Nimbung, Tanjung Balai, Sumatera Utara, nomor KTP 1173012101760001, tempat tanggal lahir Banda Aceh 21 Januari 1976.
Kepala Biro Pemerintah Aceh, Murthalamuddin mengungkapkan, Pemerintah Aceh sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurus korban, baik yang selamat maupaun yang sudah meninggal. “Keenam jenazah korban besok akan dibawa pulang ke Aceh,” jelasnya.
Selain itu kata Murthalamuddin, Pemerintah Aceh juga terus melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indionesia (KBRI) di Malaysia, serta melobi Pemerintah Malaysia agar korban yang selamat bisa segera dipulangkan ke Aceh tanpa harus menjalani proses hukum. “Pemerintah Aceh terus berupaya untuk itu,” lanjutnya.
Humas Pemerintah Aceh terus berupaya mengumpulkan informasi data korban baik yang selamat maupun yang meninggal dunia. Selain itu Posko Pengaduan Informasi Kapal Karam di Humas Pemerintah Aceh juga terus menerima informasi dari keluarga korban baik di Aceh, Medan, Jakarta, dan beberapa daerah lainnya.
“Kami masih terus menerima telepon dari masyarakat keluarga korban. Sampai pukul 22.00 WIB tadi sudah lebih 50 penelpon yang kami terima. Kami akan terus memperbaharui informasi kepada masyarakat hingga semuanya jelas,” ungkap Murthalamuddin.