Pemerintah Aceh membuka posko informasi dan pengaduan terkait musibah tenggelamnya kapal pengangkut imigran asal Aceh di Perairan Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor, Malaysia, Rabu dini hari, 18 Juni 2014.
Posko tersebut menampung semua informasi dari keluarga korban. Bila ada masyarakat yang keluarganya tenggelam dalam musibah tersebut, bisa membuat laporan ke Biro Humas Pemerintah Aceh melalui penanggungjawab posko, Dr Mahyuzar.
Keluarga korban bisa mengirim data via website : www.humas.acehprov.go.id email : humas@acehprov.go.id, twitter : @humasaceh , facebook : https://www.facebook.com/birohumas.pemerintahaceh , telepon seluler : 0813 2772 0271, maupun mengantar langsung ke Biro Humas Pemerintah Aceh. Data dari keluarga korban akan diverifikasi ke rumah sakit dan tempat penampungan korban di Malaysia.
Data yang dikirim bisa berupa foto diri korban baik yang meninggal , selamat maupun yang belum ditemukan. Foto kopi kartu keluarga, kartu tanda penduduk dan data diri lainnya.
Informasi terkini dari Teuku H Mansur Usman, tokoh masyarakat Aceh di Malaysia, Kamis pagi, 19 Juni 2014. Dari 97 penumpang kapal karam tersebut, 61 diantaranya merupakan warga Aceh, selebihnya warga Medan, Bandung, Madura, Jakarta, dan Jawa Timur.
“Ada sembilan orang yang meninggal, jenazahnya masih di rumah sakit. Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah sudah mengirim dua utusannya ke sini, Pak Bukhari dari Dinas Sosial dan Pak Said Rasul Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA). Siang ini mereka akan sampai. Nanti kami musyawarah apakah jenazah korban dimakamkan di sini atau dibawa pulang ke Aceh,” jelas T Mansur Usman.
Sementara 61 warga Aceh yang selamat, sampai kini diamankan di dua tempat terpisah, 30 orang di kantor kepolisian Distrik Klang, Selangor, sisanya 31 orang lagi di kantor imigrasi. “Terkait kejelasan data identitas korban, nanti siang baru bisa kita dapatkan. Saya menunggu Pak Said Rasul dan Pak Bukhari, kami akan sama-sama ke sana,” lanjutnya.
Gubernur Zaini Abdullah direncanakan juga akan menuju Malaysia untuk menjenguk korban. Segala biaya pemulangan korban akan ditanggung oleh Pemerintah Aceh. sebelumnya Gubernur juga sudah menghubungi Duta Besar Indonesia di Malaysia, Herman Priyatno.