Sampai Kamis siang, 19 Juni 2014, sudah sebelas korban asal Aceh yang ditemukan meninggal. Sembilan orang pria dan dua perempuan. Jenazah korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor, Malaysia itu kini berada di rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah, Klang.
Sementara 61 orang yang berhasil diselamatkan kini diamankan di kantor kepolisian Distrik Klang. “Semua korban yang selamat kini di bawah pengawasan kepolisian Klang. Daftar nama-nama korban belum dirilis oleh pihak rumah sakit,” jelas Teuku H Mansur Usman, tokoh masyarakat Aceh di Malaysia.
Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah mengharapkan para korban, baik yang meninggal maupun yang selamat bisa segera dipulangkan ke Aceh. Pemerintah Aceh terus melakukan koordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
Gubernur juga berharap para korban tidak diproses hukum, tapi segera dipulangkan ke Aceh. “Ini murni musibah, Gubernur berharap para korban segera dipulangkan tanpa diproses hukum. Gubernur juga telah meminta kepada Pemerintah Malaysia dan KBRI untuk mempermudah segala proses pemulangan korban,” jelas Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Murthalamuddin.
Tujuh Korban Teridentifikasi
Tujuh dari sebelas korban tewas yang ditemukan dari musibah tenggelamnya kapal pengangkut imigran Aceh di Selangor, Malaysia sudah teridentifikasi. Sementara empat korban meninggal lainnya belum diketahui namanya.
Berdasarkan data yang diterima Humas Pemerintah Aceh, Kamis sore, 19 Juni 2014 dari tokoh masyarakat Aceh di Malaysia, Teuku Mansur Usman, nama-nama korban diketahui berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan passport yang dikantongi korban.
Berikut nama-nama korban meninggal dalam musibah karam Jeti Kelanang, Rabu dini hari, 18 Juni 2014 di Perairan Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor, Malaysia, yang sudah teridentifikasi.
Iskandar, Muhammad Safri, Mansurni , Mahlil Muhar , Abdurrahman , Rustam Efendi , Ibrahim