Uni Eropa mengaku pelaksanaan syariat Islam di provinsi Aceh tidak ada masalah, asalkan rakyat Aceh memberikan toleransi terhadap berbagai keyakinan lain yang berkembang di provinsi Aceh.
Hal demikian dikatakan Duta besar Uni Eropa Olof Skoog pada konfrensi pers kunjungan duta besar Uni Eropa ke provinsi Aceh, Selasa 917/06/2014).
Hal senada dikatakan Duta besar Jerman Georg Witschel, ia mengakui pihaknya tidak akan terlibat lebih jauh terkait penerapan syariat Islam di provinsi Aceh, Uni Eropa menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan Syariat Islam kepada pemerintah Aceh dan pemerintah Indonesia. Bahkan Georg mengakui kedatangan pihaknya ke Aceh tidak semata-mata untuk membicarakan tentang syariat Islam.
“ Tujuan kami kesini bukan semata-,mata untuk itu, masih banyak hal lain yang perlu dibicarakan di Aceh ini”lanjutnya.
Pada kesempatan itu Alof Skoog mengatakan tujuan utama kujungan pihaknya ke provinsi Aceh untuk melihat langsung perkembangan Aceh pasca tsunami dan damai, terutama yang berkaitan dengan isu-isu pembangunan perekonomian, tata pemerintahan, pelaksanaan peraturan daerah dan persoalan lingkungan.
Olof menyebutkan Uni Eropa memiliki catatan positif dengan Aceh khususnya dalam hal rekontruksi pasca bencana, proses perdamaian dan perlindungan sumber daya alam.
Selain Duta besar Uni Eropa Olof Skoog, kunjungan itu juga dihadiri Duta Besar Jerman, Duta Besar Italia, Duta Besar Republik Ceko, serta dipolmat lainnya dari kedutaan besar Denmark, Swedia dan Inggris.