Pemerintah Aceh menghimbau agar tidak ada produsen yang memanfaatkan moment ramadhan dan Idul Fitri dengan menimbun barang dagangan untuk menaikkan harga.
Hal tersebut disampaikan sebagai salah satu kesimpulan hasil rapat yang dipimpin oleh Sekda Aceh, dalm hal ini diwakili oleh Asisten Keistimewaan Aceh, Pembangunan dan Ekonomi Setda Aceh, Azhari, ST dalam Rapat Koordinasi Ketersediaan Bahan Pangan Pokok dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Selasa (17/6).
“Kita juga berharap Kepala Pemerintahan di Kabupaten/Kota agar melakukan operasi pasar guna menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok,”lanjutnya.
Azhari mengatakan, Pemerintah Aceh, dalam hal ini Bulog dan Disperindag yang kali ini didampingi oleh Bank Indonesia, selaku Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan melakukan operasi pasar di Banda Aceh dan Aceh Besar pada 25 Juni mendatang.
Selain itu juga akan mengadakan konferensi Pers oleh Gubernur Aceh mengenai pengendalian harga pangan dalam menghadapi ramadhan dan lebaran.
Selanjutnya akan dilakukan Rapat mengenai ketersediaan listrik dan memastikan stok minyak dan gas untuk kebutuhan rumah tangga selama Ramdhan dan Idul Fitri.
Pemerintah Aceh memastikan, secara menyeluruh harga kebutuhan bahan pokok saat ramadhan dan idul Fitri dapat dikendalikan. Walaupun ada beberapa barang yang naik seperti sayuran, tomat dan gula serta daging, unggas akan naik menjelang Puasa.
“Namun Pemerintah Aceh akan melakukan berbagai upaya untuk menekan harga agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang tanpa memikirkan harga barang yang melambung tinggi,”.pungkasnya.