Anggota Badan legislasi DPRD Kalimantan Barat ingin mengetahui tentang kekhususan yang dimiliki Aceh sebagai salah satu provinsi berotonomi khusus di Indonesia.
“Kami juga berharap bisa menjadi daerah khusus atau istimewa disebabkan Provinsi Kalimantan Barat merupakan wilayah strategis dan terdepan,” kata Ketua Banleg DPRD Kalimantan Barat Syarif Izhar Assyuri di Banda Aceh, Rabu.
Hal tersebut disampaikan pimpinan rombongan DPRD Kalimantan Barat itu dalam pertemuan dengan Banleg Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Dalam pertemuan itu, tim DPRA dipimpin Nurzahri yang didampingi antara lain Yunus Ilyas, Gufran Zainal dan Tgk Harun.
Keinginan Kalimantan Barat menjadi daerah khusus atau istimewa, sudah lama, dan telah disampaikan kepada Pemerintah Pusat, kata dia menjelaskan.
Menurut Izhar, pentingnya Kalimantan Barat sebagai daerah khusus atau istimewa karena secara geografis letak provinsi itu sangat strategis disebabkan berbatasan dengan Sarawak Malaysia.
“Bisa dikatakan Kalimantan Barat adalah berandanya Indonesia, namun pembangunan masih tertinggal dibanding negara tetangga (Malaysia). Karenanya kami berharap bisa menjadi daerah khusus atau istimewa guna memaju pembangunan berbagai infrastruktur,” katanya menambahkan.
Sementara itu, anggota DPR Aceh Tgk Harun menjelaskan masalah kekhususan Kalimantan Barat juga perlu dipikirkan oleh Pemerintah Pusat.
“Kami mendukung upaya-upaya Kalimantan Barat menjadi daerah khusus atau istimewa. Dengan kekhususan itu maka pembangunan bisa dipacu dan fasilitas bisa setara dengan negara tetangga,” kata politisi Partai Aceh itu.
Harun menjelaskan pengalamannya yang memprihatinkan yakni warga Kalimantan Barat diperbatasan tidak mau menerima uang rupiah dalam transaksi jual beli.
“Ini pengalaman saya, saat berbelanja di daerah perbatasan. Saya memberikan uang rupiah tapi ditolak dan masyarakat meminta dengan mata uang ringgit saat transaksi,” kata dia menjelaskan pengalamannya.(antaraaceh)