Pemerintah Aceh mengakui telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung dan mewujudkan percepatan investasi di provinsi Aceh, Hal itu diungkapkan gubernur Aceh Zaini Abdullah saat membuka acara Aceh Investment Promotion, Selasa (20/05/2014) di Banda Aceh.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyebutkan fokus utama dari investasi ialah menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh, Zaini menyebutkan ada beberapa langkah untuk mempercepat investasi di provinsi Aceh, antara lain penyusunan detail plain proyek-proyek investasi, “Detail plain diharapkan dapat mempermudah calon investor dalam menentukan pilihan investasinya”ujarnya.
Kemudian pemerintah Aceh juga akan mendorong pergeseran fokus investasi dari sektor primer kepada sektor sekunder dan tersier yang memiliki valeu added lebih besar dan yang ketiga mengembangkan kawasan industri dan kawasan perhatian investasi yang sangat strategis untuk mempercepat pertumbuhan investasi.
Zaini menambahkan langkah selanjutnya adalah pengembangan koridor ekonomi melalui konektivitas hulu-hilir yang menghubungkan sentra-sentra produksi, serta penyelesaian enam ruas jalan dipedalaman Aceh.
Selain itu menurutnya pemerintah Aceh juga berupaya untuk perbaikian iklim investasi melalui penyempurnaan kebijakan dan peraturan, mempercepat proses peizinan, dan penyederhanaan prosedur investasi.
Zaini menyebutkan pada tahun 2013 lalu realisasi investasi Aceh mencapai Rp. 5,3 Triliun, sedangkan pada triwulan I tahun 2014 ini realisasi sudah mencapai Rp. 1,5 Triliun dan menempati urutan ke enam realisasi investasi PMDN di Indonesia.
“Semua upaya ini tidak akan berjalan tanpa adanya support dari semua pihak untuk mendorong perbaikan iklim dan citra Aceh sebagai salah satu tujuan investasi utama”lanjutnya lagi
Sementara itu kepala Badan investasi dan promosi Aceh Iskandar mengatakan pertemuan tersebut untuk memperkenalkan peluang investasi di provinsi Aceh dan membangun branding bahwa Aceh aman untuk investasi.
Menurutnya ada tiga sektor yang menjadi peluang investasi di Aceh, masing-masing sektor agrobisnis dan agro industri seperti di bidang pertanian, peternakan, perkebanunan dan pertanian, “Selanjutnya sektor infrastruktur dan energi dan yang terakhir sektor pariwisata”pungkasnya.