Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh menyebutkan tidak ada kontrak khusus dengan penerima beasiswa dari pemerintah Aceh terkait penempatan mereka setelah menyelesaikan studi.
Namun demikian LPSDM berharap bagi penerima beasiswa pemerintah Aceh itu selalu bersedia jika sewaktu-waktu pemerintah Aceh membutuhkan tenaga mereka.
Wakil kepala LPSDM Aceh Suraiya mengatakan pihaknya tidak menjanjikan pengangkatan menjadi PNS atau pekerjaan lainnya bagi penerima beasiswa, pihaknya justru berharap penerima beasiswa itu mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja setelah menyelesaikan kuliah.
Namun khusus untuk guru terpencil pihaknya merekomendasikan agar mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah kabupaten/kota, “Kalau misinya PNS kapan Aceh ini akan maju”ujar Suraiya pada Konfrensi pers di ruang Biro Isra Pemerintah Aceh, Rabu (07/05/2014).
Suraiya merincikan ada enam program beasiswa yang ditawarkan pemerintah Aceh, masing-masing beasiswa regular, yang diperuntukkan bagi siapapun masyarakat Aceh yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan, tahun ini menurutnya ada empat ribu orang yang mendaftar namun setelah proses seleksi hanya diterima 217 orang mahasiswa, “142 orang untuk beasiswa luar negeri dan 75 orang untuk dalam negeri”lanjutnya.
Selanjutnya beasiswa prestasi, dibuka bagi bagi siswa/i Aceh yang berprestasi seperti juara MTQ atau juara Olimpiade, menurutnya untuk beasiswa prestasi syaratnya dipermudah dan bekerjasama dengan dinas pendidikan Aceh.
Selanjutnya beasiswa fakir miskin yang baru dimulai tahun ini, beasiswa ini ditempatkan pada empat politeknik di seluruh Aceh. Untuk beasiswa ini kuotanya diberikan untuk 10 orang disetiap kabupaten/kota.
Kemudian beasiswa jalur pengembangan daerah (JPD), beasiswa ini juga tergantung dari kebutuhan daerah, setiap kabupaten/kota diberikan jatah 2 orang.
Selanjutnya program beasiswa dokter spesialis, beasiswa ini melalui proses rujukan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan, “Dan yang terakhir beasiswa Tahfizh quran bagi santri diseluruh Aceh”pungkasnya.