Organisasi guru mendesak pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan untuk segera membayar gaji guru kontrak Baca Tulis Quran (BTQ) yang belum dibayarkan sejak bulan Januari-April tahun 2014.
Hal itu disampaikan perwakilan organisasi guru yang terdiri dari PGRI, Kobar GB dan GAM GB pada peringatan hari buruh sedunia, Kamis (01/05/2014), di simpang lima Banda Aceh.
Ketua GAM GB Tarmizi mengatakan pemerintah belum membayar gaji guru kontrak selama tahun 2014 ini, sebelumnya pemerintah beralasan karena anggaran belum disahkan, namun setelah anggaran disahkan gaji tersebut juga tak kunjung dibayarkan. Selain itu pada kesempatan tersebut pihaknya mendesak pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan honorer K2 yang belum lulus, pasalnya di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar masih didapati puluhan tenaga honorer yang sudah berbakti puluhan tahun namun tak kunjung diangkat menjadi PNS.
“Kita minta pemerintah melalui dinas pendidikan untuk segera membayar gaji guru kontrak ini, kasian nasib mereka”ujarnya.
Tarmizi juga mendesak pemerintah untuk menyesuaikan pembayaran gaji tenaga honorer dan tenaga kontrak yang sesuai dengan upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2014 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Aceh. Disamping itu pihaknya berharap kepada pemerintah untuk menganggarkan dana jaminan hari tua dan dana asuransi lainnya bagi tenaga kontrak dan honorer.
Pada kesempatan itu koalisi guru juga berharap kepada pemerintah untuk membayar sisa anggaran sertifikasi guru tahun 2012-2014, disamping itu juga segera mengesahkan peraturan pemerintah tentang jam mengajar guru dari 24 jam menjadi 18 jam/minggu, serta mengakui semua tugas tambahan diluar jam tatap muka.
Sementara itu ketua kobar GB Aceh Sayuthi Aulia meminta pemerintah untuk menutup Fakultas keguruan sementara waktu mengingat banyaknya lulusan fakultas keguruan yang belum ada kesempatan untuk mengajar.
“Kalau pemerintah berani membuka sekolah guru maka pemerintah juga harus bertanggungjawab untuk mereka mau dibawa kemana setelah lulus”lanjutnya.