Pemilik Media di Indonesia saat ini lebih disibukkan dengan agenda-agenda politiknya ketimbang memperhatikan kesejahtraan pekerja, disamping itu pemilik media juga telah membuat media tidak lagi independen demi kepentingan politik.
Hal itu dikatakan Ketua Devisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh Riza Nasser pada peringatan hari buruh sedunia di Simpang Lima Banda Aceh, Kamis (01/05/2014).
Riza Nasser mengatakan saat ini masih banyak jurnalis di provinsi Aceh khususnya yang belum mendapatkan haknya sebagai buruh, ia menyebutkan masih banyak media yang memberikan upah jurnalis dibawah UMP. Menurut Riza bahkan ada media yang membayar gaji jurnalis seperti kuli bangunan, belum lagi hak-haknya dikekang oleh pemilik media.
“Jurnalis adalah buruh, dan masih banyak persoalan yang dihadapi oleh jurnalis, bahkan masih banyak media yang membayar upah seminimum-minimum mungkin”ujarnya.
Pada kesempatan itu Riza juga mengajak serikat pekerja untuk memperjuangkan hak-hak buruh di provinsi Aceh.
Sementara itu menyambut hari buruh sedunia 1 Mei 2014 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengeluarkan pernyataan sikap antara lain meminta pemilik media untuk tidak melakukan intervensi pemberitaan untuk kepentingan politik pemilik media.
Ketua AJI Indonesia Eko Maryadi mengatakan Intimidasi dan ancaman PHK kepada jurnalis yang menolak intervensi adalah illegal dan harus dilawan.
Selain itu AJI Indonesia mengharapkan kepada perusahaan media untuk memberikan honor yang manusiawi kepada koresponeden/konstributor daerah, dismaping juga asuransi kesehatan, klaim transportasi dan komunikasi.