Aceh akan terus berupaya untuk meningkatkan pendidikan vikasional. Dan pendidikan ini akan difokuskan untuk menjadi alternatif pembelajaran sehingga nantinya mampu menjadi solusi dalam mengurangi jumlah pengangguran di Serambi Mekkah.
“Karena konsep pendidikan vokalisasi ini lebih menitikberatkan pada keterampilan (skill) dalam mempersiapkan lulusannya memasuki dunia pekerjaan,” kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah, saat melaksanakan penandatangan MoU Beasiswa untuk Keluarga Miskin dengan empat politeknik yang ada di Aceh yaitu Politeknik Aceh, Politeknik Indonesia Venezuela, Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Politeknik Aceh Selatan, di Kampus Politeknik Aceh, Pango Banda Aceh, Selasa (1/4/) sore.
Menurut Gubernur Zaini, dalam program beasiswa untuk keluarga miskin ini Pemerintah Aceh melalui Lembaga Peningkatan Sumberdaya Manusia Aceh telah memfasilitasi 230 orang lulusan SMA sederajat dari 23 kabupaten/kota untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
Tujuan pemberian beasiswa untuk keluarga miskin ini, jelas Gubernur adalah mempercepat laju pembangunan daerah kabupaten/kota, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah pendalaman atau terpencil.
“Selain itu juga untuk memberikan kesamaan hak dasar kepada masyarakat untuk melanjutkan pendidikannya, agar setiap satu keluarga bisa memiliki satu sarjana,” kata Doto Zaini.
Jenis pendidikan ini, lanjutnya, difokuskan untuk mempelajari kecakapan-kecakapan praktis, keterampilan-keterampilan yang berkenaan langsung dengan penyelesaian pekerjaan atau kompetensi-kompetensi kerja. Di samping itu, pendidikan vokasional juga dirancang dengan kurikulum yang mengasah disiplin dan konsep pesertanya tentang pekerjaan dan kewirausahaan.
“Kita berharap, program ini dapat berkontribusi mengurangi angka kemiskinan di Aceh,” ujar Zaini.
Menurut Doto Zaini, Pendidikan jenis ini juga memiliki pembiayaan dan jangka waktu pendidikan yang relatif lebih cepat dan murah, jika dibandingkan kuliah di strata 1.
“Itulah yang melatarbelakangi pemilihan politeknik sebagai institusi pendidikan kejuruan, yang dirasa tepat untuk mendidik putra-putri Aceh dalam bidang penguasaan keterampilan,” terangnya.
Dalam kerjasama ini, ada beberapa bidang studi yang menjadi penekanan, antara lain elektronika, teknik mekatronika, teknik mesin, teknik industri pertanian, industri peternakan, komputer, keuangan, perbankan syariah, dan sebagainya.
Sementara, Wakil Koordinator LPSDM Aceh Dr Suraiya IT melaporkan, target dari pemberian beasiswa ini diperuntukkan kepada putra-putri Aceh dari keluarga miskin yang telah lulus SMA, SMK dan setingkatnya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,
“Dan seleksinya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/kota atas permintaan Gubernur melali LPSDM Aceh, “ ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini dari 23 kab/kota, pihaknya meminta agar mengirim siswa/siswi untuk program ini dengan 10 siswa per kab/kota..
“Untuk program 2014 dari rekruitmen 2013 sudah kita tempatkan pada empat politeknik yang ada di seluruh Aceh dengan jumlah siswa 186. Mereka sudah aktif kuliah sejak januari 2013. Juga tidak menutup kemungkinan untuk membuka kerjasama dengan sekolah vokasi yang lain baik didalam maupun diluar negeri,” rincinya.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Para Direktur dan Seluruh Jajaran Politeknik Aceh, Politeknik Indonesia Venezuela, Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Politeknik Aceh Selatan, Kepala SKPA terkait, LPSDM Aceh dan tamu undangan lainnya.