Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan telah menurunkan jajarannya ke Aceh untuk memberikan pengamanan setelah insiden penembakan mobil berstiker Partai Aceh oleh orang tak dikenal di Desa Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, Senin malam tadi.
“Ada satu batalion Brigade Mobil yang kami turunkan ke sana untuk melakukan langkah-langkah pencegahan,” kata Sutarman di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 1 April 2014
Menurut dia, langkah pencegahan ini dilakukan dengan mengecek dan mencari senjata-senjata yang mungkin masih beredar di tengah masyarakat. Sutarman mengatakan institusinya menduga masih ada sejumlah kelompok yang bakal kembali melakukan aksi teror setelah penembakan tadi malam.
“Masih ada kelompok-kelompok yang akan melakukan tindak kekerasan,” ucap bekas Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri ini.
Dia mengatakan, selain menjalankan operasi razia senjata, jajaran Polri juga akan mengintensifkan penyidikan terhadap insiden penembakan yang pernah terjadi di Aceh, termasuk insiden tadi malam.”Mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa kami ungkap.”
Insiden berdarah kembali terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan umum di Aceh. Kali ini menimpa mobil Kijang LGX yang berbalut stiker caleg Partai Aceh. Mobil itu diberondong tembakan oleh OTK di persimpangan Buket Teukuh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Senin, 31 Maret 2014. Dalam peristiwa itu, tiga orang tewas.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, insiden tersebut terjadi pukul 19.30 WIB. Mobil nahas itu berbalut stiker Haswaddah, caleg Partai Aceh untuk DPRK Bireuen Dapil 5 Bireuen serta stiker Atqia Abubakar, caleg DPRA dari Partai Aceh Dapil III Bireuen nomor urut 8.
Rombongan yang berjumlah tujuh orang itu hendak ke pengobatan tradisional di kawasan Buket Teukeuh. Di persimpangan dekat SMK itulah mobil dihujani tembakan.
“Mobil itu tidak berhenti dan terus melaju hingga mencapai puskesmas setempat,” ujar sumber.(tempo)