Plh Walikota Banda Aceh meminta semua pihak untuk memberikan aksi nyatanya dalam rangka memberikan kepedulian terhadap bumi dalam kehidupan sehari-hari, dan bukan hanya 60 menit saja. Hal in disampakan Illiza, Sabtu (29/3) malam saat memperingati Earth Hour di Hotel Hermes Palace, Jalan P Nyak Makam, Banda Aceh.
Menurut Illiza, ketika muncul pernyataan ‘ini aksiku mana aksimu’, semua orang harus beraksi untuk melakukan sesuatu buat bumi, dan aksi itu harus dilakukan setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya 60 menit saja seperti aksi mematikan lampu selama 1 jam tersebut.
Tambah Illiza, bebicara tentang bumi merupakan berbicara tentang lingkungan yang sering kali diabaikan oleh manusia sehingga menghadirkan musibah demi musibah buat manusia itu sendiri.
“Mari kita berpartisipasi menjaga alam ini, tentu kehidupan kita akan membaik juga. Satu pohon saja yang kita tanam berarti kita teah menanam satu kehidupan baru,” ajak Illiza.
Dalam kesempatan tersebut, Illiza juga mengatakan saat ini Banda Aceh memiliki Hutan Kota yang terletak di Gampong Tibang dengan luas sekitar 7 Hektar dan memiliki pohon sebanyak 3600 pohon dari 160 jenis.
“Hutan kota ini adalah asset termahal yang harus kita jaga karena mampu menghasilkan 3 ton oksigen dalam sehari,” ungkap Illiza.
Kedepan, lanjutnya, Pemko Banda Aceh akan membebaskan lagi lahan untuk dijadikan hutan-hutan tambahan di Kota Banda Aceh. Karena sesuai dengan konsep Green City, Banda Aceh harus memiliki lahan 20 % dari wiayahnya untuk space publik.