Atasi Krisis Listrik Aceh, Segera Resmikan Penggunaan PLTU Nagan Raya

Anggota DPR RI Asal Aceh Teuku Rifki Harsya mendesak Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) untuk segera meresmikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya.

Desakan itu menyusul seringnya terjadi pemadaman listrik di provinsi Aceh akhir-akhir ini, pasalnya energi listrik yang dipasok ke provinsi Aceh masih berasal dari Medan, Sumatera Utara.

Rifki mendesak kementrian BUMN agar bisa mengesahkan PLTU Nagan Raya dalam dua bulan kedepan, menurutnya jika PLTU Nagan Raya sudah diresmikan penggunaannya,  Aceh akan kelebihan pasokan listrik, pasalnya kapasitas PLTU nagan Raya mencapai 220 Mega Watt merupakan proyek energi listrik terbesar di Aceh pasca Arun.

Rifki berharap dengan adanya peresmian penggunaan PLTU Nagan Raya unit satu dan unit dua dapat menyelesaikan permasalahan kelistrikan di provinsi Aceh. Karena saat ini 40 persen litrik di provinsi Aceh bergantung pada Sumatera Utara.

“Kita sudah mendesak kementrian BUMN untuk segera meresmikan PLTU nagan raya yang dayanya mencapai 220 MW, karena 30-40 persen listrik kita bergantung ke Medan, kalau ini sudah diresmikan kita harap ini jadi solusi permanen bagi kelistrikan di Aceh”ujarnya.

Rifki menambahkan jika PLTU Nagan Raya sudah disahkan, pasokan listrik tidak hanya cukup untuk rumah tangga, tetapi juga untuk industri sehingga memungkinkan Aceh untuk mengundang investasi dan terbukanya lapangan kerja.

Rifki menyebutkan PLTU Nagan Raya sudah siap untuk diresmikan meskipun masih diperlukan uji emisi secara berulang dikarenakan PLTU tersebut menggunakan bahan bakar batu bara.

Pada kesemptan itu Rifki juga mengajak BUMD maupun pengusaha-pengusaha di provinsi Aceh untuk membangun pembangkit-pembangkit listrik dalam skala kecil, karena saat ini listrik tidak lagi menjadi monopoli PLN.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads