Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) M. Yunus Ilyas mengaku kaget dengan mutasi yang dilakukan oleh gubernur Aceh baru-baru ini, pasalnya pergantian tersebut berlangsung sangat dekat dengan mutasi sebelumnya.
Yunus berharap pergantian pejabat bedasarkan penilai kinerja, bukan karena suka atau tidak sukanya gubernur terhadap seorang pejabat.
Selain itu Yunus mengatakan pernyataan gubernur akan kembali melakukan mutasi dalam waktu dekat bisa menyebabkan terganggunya kinerja kepala-kepala SKPA, dan akan berdampak pada lahirnya pejabat-pejabat dengan mental penjilat.
“Secara psikologi sejumlah kepala SKPA juga berfikir diganti apa tidak, dan juga akan berdampak pada pejabat yang suka menjilat, dia jilat saja atasannya biar jabatannya aman”ujar Yunus.
Meski demikian Yunus berharap pergantian tersebut bisa mempercepat pembangunan Aceh dan dapat menjalankan visi-misi gubernur Aceh untuk mensejahtrakan rakyat Aceh.
Selain itu menurut Yunus, gubernur Aceh seharusnya memberikan rentang waktu kepada para pejabat untuk memperlihatkan kinerjanya. Termasuk adanya jabatan pejabat yang justru dikosongkan oleh gubernur Aceh.
“Memang mutasi itu haknya gubernur tapi kita harap betul-betul bedasarkan penilaian kinerja, bukan karena like and dislike nya saja”lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya gubernur Aceh, Selasa sore melakukan mutasi terhadap sejumlah kepala SKPA, gubernur melantik delapan Kepala SKPA baru dan membangkupanjangkan 8 pejabat lainnya.
Delapan Kepala SKPA yang diganti itu antara lain, Kadis Keuangan Aceh, Kadisbudpar, Kadis UKM dan Koperasi, Kadis Perkebunan, Kadispora, Kadis Sosial dan Kepala Badan Dayah.