Pengaruh tehnologi menjadi salah satu penyebab tingginya Kasus kekerasan terhadap perempuan di kota Banda Aceh.
Hal demikian dikatakan wakil walikota Banda Aceh Illiza Sa’adudin Djamal pada peringatan hari ibu di aula pemko Banda Aceh, Senin (23/12/2013).
Illiza mengatakan tidak jarang kasus kekerasan diawali dengan perselingkuhan yang dilakukan melalui sms atau bbm, Illiza menyebutkan kekerasan yang dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap istrinya akan berdampak pada mental anak-anaknya. Illiza mengakui ada juga kasus kekerasan terhadap laki-laki yang dilakukan oleh perempuan di Banda Aceh namun kasusnya sangat sedikit dibandingkan kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan.
Illiza menambahkan salah satu soluasi untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga adalah dengan memperdalam ilmu agama, dan persiapan yang matang sebelum melakukan pernikahan. Dengan demikian diharapkan tingkat kekerasan terus berkurang.
“Fenomenanya banyak sekali kasus tindak kekerasan untuk perempuan, karena memang dampak dari arus teknologi, seperti handphone, chating dan lainnya “lanjutnya.
Sementara itu kepala kantor pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana kota Banda Aceh Badrunisak menyebutkan kekerasan terhadap perempuan di Banda Aceh terus meningkat setiap tahunnya.
“Kalau angka pastinya kita tidak tau tapi trennya terus meningkat dari tahun –tahun sebelumnya”ujarnya.
Badrunisak mengatakan banyak kasus kekerasan di Banda Aceh yang tidak bisa diungkap ke publik, selain itu ada sejumlah kasus yang sedang ditangani pihaknya namun tiba-tiba pihak korban memilih untuk menyelesaikannya sendiri, “ Bahkan kami mensinyalir kasus kekerasan yang tidak dilaporkan jauh lebih banyak daripada yang dilaporkan”pungkasnya.


