33 Persen Guru Di Aceh Belum Pernah Ikut Pelatihan

Sekitar 33 persen guru di Aceh tidak pernah mendapatkan pelatihan sejak ia diangkat menjadi guru dan mengajar pada berbagai sekolah diseluruh Aceh, hal ini berdampak pada rendahnya kualitas guru disebagian tempat.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh meminta perhatian khusus dari pemerintah Aceh terkait hal ini, salah satunya dengan memperbanyak anggaran untuk peningkatan mutu guru melalui pelatihan-pelatihan.

Hal demikian disampaikan ketua PGRI Aceh Ramli Rasyid pada HUT PGRI ke 68 di Lapangan Blangpadang Banda Aceh , Senin (25/11/2013).

Ramli Rasyid mengatakan sarana prasarana pendidikan di Aceh sudah semakin membaik, sehingga yang perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah kualitas dan pemerataan guru, diakui Ramli ada peningkatan anggaran pelatihan guru dari sebelumnya berkisar Rp. 7 milyar menjadi Rp. 80 Milyar.

“Kompetensi guru masih lemah, makanya kita harap pemerintah Aceh memperbanyak anggaran untuk peningkatan kualitas guru, dan saat ini sudah mulai nampak perhatian, kalau dulu anggaran pelatihannya hanya 7 milyar, sekarang sudah mencapai 80 milyar”ujarnya.

Ramli menambahkan  kualitas dan kesejahtraan guru secara keseluruhan sudah semakin membaik dari tahun ketahun, namun masih ada sejumlah kebijakan dari pemerintah yang tidak menguntungkan guru, misalnya tes kompetensi guru, dan sertifikasi yang belum sesuai dengan amanah undang-undang.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads