Warga Banda Aceh Buru Emas Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam

Warga Banda Aceh dihebohkan dengan temuan koin emas dalam berbagai ukuran di rawa-rawa gampong Pande Kecamatan kutaraja Kota Banda Aceh Selasa (11/11/2013). Temuan tersebut memancing warga dari berbagai penjuru kelokasi tersebut.

Awalnya koin-koin emas bertuliskan bahasa arab itu ditemukan oleh seorang pencari tiram, setelah berita itu beredar, ratusan warga menuju lokasi dan turun ke rawa-rawa itu dengan membawa sejumlah peralatan, terbukti sejumlah warga kembali menemukan koin-koin emas sebesar kancing baju.

Sejarawan Aceh Tarmizi Abdul Hamid menyebutkan temuan itu menunjukkan kejayaan Aceh masa lalu, menurutnya pada masa kerajaan Aceh Darussalam, mata uang yang digunakan ada tiga jenis, Jenis pertama dirham yang terbuat dari emas dan digunakan oleh orang dewasa,dan menjadi mata uang resmi kerjaan Aceh, pada sisi mata uang tersebut juga dituliskan nama sultan yang menjabat saat itu,  kemudian koin dinar yang terbuat dari campuran kuningan dan perak digunakan untuk alat belanja para remaja, dan yang ketiga Keuh (dibuat dari timah) yang digunakan oleh anak-anak.  Ketiga jenis mata uang yang disebutkan Tarmizi itu ditemukan oleh warga dilokasi.

“Kalau berbicara kejayaan Aceh maka kita bisa lihat dari alat tukar yang digunakan, mata uangnya saja emas, tentu ini waktu itu banyak bahan bakunya, dan ini bukti Aceh waktu itu betul-betul jaya”ujar kolektor manuskrip kuno itu.

Tarmizi menyebutkan , gampong Pande sebagai lokasi penemua emas merupakan bekas dari pusat kerajaan Aceh Darusalam, bahkan sebagian ahli sejarah menyebutkan gampong pande sebagai  gerbang masuknya Islam pertama ke Aceh.

Ia menyebutkan gampong pande artinya gampong tempat tukang, dimana ditempat tersebut dahulu digunakan untuk membuat berbagai macam kerajinan,mencetak uang dan membuat berbagai jenis persenjataan.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads