Sejumlah perempuan bercelana ketat dan laki-laki bercelana pendek terjaring razia busana yang dilaksankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Provinsi Aceh di jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Darul Imarah kabupaten Aceh Besar.
Razia yang digelar didepan Meuligoe (Istana) Wali Nanggroe itu ikut melibatkan Satpol PP dan WH Aceh Besar, Polisi, Pomdam, Dinas Perhubungan dan Muspika Kecamatan Darul Imarah.
Kasatpol PP dan WH Aceh Besar Muhammad Rusli mengatakan razia tersebut rutin dilakukan pihaknya untuk menegakkan qanun nomor 11 tahun 2002 tentang aqidah, ibadah dan syiar Islam, termasuk didalamnya tentang tata cara berbusana, Razia dikhususkan kepada pengguna jalan yang berpakaian tidak sesuai dengan syariat Islam, ia menyebutkan setiap pelanggar yang terjaring razia langsung diberikan pembinaan ditempat.
“Ini rutinitas, kita razia busana, kalau ada yang melanggar kita lakukan pembinaan, dan terlihat mulai ada perubahan”lanjutnya.
Muhammad Rusli mengatakan selain razia busana pihaknya juga memastikan setiap pasangan yang berboncengan dengan muhrimnya atau bukan, hal itu menurutnya untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap qanun nomor 14 tahun 2003 tentang khalwat (mesum).
Sementara itu bedasarkan pantauan wartawan dilokasi razia, tidak banyak pelanggar yang terjaring dalam razia tersebut, tidak seperti razia-razia sebelumnya, hal itu disebabkan jalan tempat digelarnya razia tersebut terlihat sepi dari pengguna jalan.
