Sebagian masyarakat kota Banda Aceh memanfaatkan Sepuluh akhir Ramadhan 1434 H untuk beri’tikaf di masjid-masjid.
Dikota Banda Aceh I’tikaf yang dipelopori Markaz Ad-dakwah diselenggarakan pada lima Masjid, masing-masing, Masjid Furqan Beurawe, Masjid Baiturrahim Ule Lhue, Masjid Al-Wustha Lingke, Masjid Istiqamah Sukaramai, dan Masjid Baitul Musyahadah Seutui.
Ketua panitia I’tikaf Markaz Ad-Dakwah Al-Isalah Banda Aceh Farid Nyak Umar mengatakan I’tikaf digelar Dalam rangka menghidupkan syiar Ramadhan, menurutnya Setiap malamnya ratusan peserta I’tikaf (mu’takifin)
melaksanakan Qiyamullail (shalat Tahajud) yang diimami oleh para huffazh (hafizh Al-Qur’an) dengan bacaan sebanyak tiga juz Al-Qur’an.
“I’tikaf berlangsung dari 21 sampai 29 Ramadhan atau dari 30 Juli sampai 7 Agustus 2013, setiap malam imam shalat membaca 3 juz Qur’an”lanjut Farid didampingi ketua BKM Masjid Furqan Beurawe Ibnu Ismail.
Para imam shalat terdiri dari Ust. Salman Al-Hafizh, MA, Ust. Muzadkkir Al-Hafizh, S.Pd.I, Ust. Fudhail Barri Al-Hafizh, S.Pd.I, Ust. Mahfuzh Al-Hafizh, Ust. Munawwir Darwis, Al-Hafizh, Lc dan Ust. Saifuddin Al-Hafizh.
Farid menambahkan khusus di masjid Furqan Beurawe, I’tikaf pada tahun ini merupakan I’tikaf ke-14
yang dilaksanakan oleh Markaz Ad-Dakwah Al-Ishlah bekerjasama dengan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) dan Remaja Masjid Al-Furqan Beurawe. Sementara i’tikaf perdana dilaksanakan pada tahun 1999 (1420 H) yang dipusatkan di Masjid Al-Furqan.
Sedangkan bagi kaum perempuan, panitia menyediakan tempat I’tikaf khusus yang berlokasi di Jalan Metro Lr. E Gampong Beurawe. Para peserta I’tikaf berasal dari berbagai kalangan seperti: akademisi, kaum professional, PNS, mahasiswa dan kaum perempuan.
“I’tikaf pada 10 akhir Ramadhan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berdiam diri (menetap) di masjid dengan niat beribadah, untuk menambat hati agar senantiasa ingat kepada Allah. Dengan I’tikaf diharapkan mu’takifin dapat menghidupkan malam-malam Ramadhan untuk meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar, yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan”lanjut Farid yang juga Wakil ketua DPD PKS Banda Aceh.
Ia menambahkan Untuk menyemarakkan suasana I’tikaf, setiap harinya Markaz Ad-Dakwah Al-Ishlah juga
melaksanakan Kajian keislaman yang diberi nama Kajian Dhuha dan Kajian Sore. Kajian Dhuha dilaksanakan pada pukul: 10.00-12.00 WIB, mengupas Seputar permasalahan Keutamaan Lailatul Qadar, Kajian Fiqh, , Kupas Ekonomi Islam, Tahsinul qur”an (perbaikan bacaan Al-Qur’an) serta Bedah Buku ‘Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an”. Sedangkan pada bakda ashar (pukul: 16.30-18.00 WIB) Kajian Sore membicarakan Tafsir Al-Qur’an, Bedah Hadits, dan Sirah Nabawiyah.
Selain itu panitia I’tikaf juga menyediakan makanan berbuka puasa (ifthar) dan makan sahur untuk peserta yang sudah teregistrasi. “Melalui i’tikaf diharapkan kaum muslimin dapat membudayakan sunnah Nabi Muhammad SAW”pungkasnya.