Wakil Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Kamis (18/7) bersama dengan Kepala Balai Besar POM Banda Aceh Dra Samsyuliani, Kadis Kesehatan Kota Banda Aceh dr Media Yulizar, para staf Balai POM dan sejumlah Kepala SKPD jajaran Pemko melakukan razia terhadap sejumlah penjual penganan berbuka puasa di sejumlah lokasi di Banda Aceh.
Illiza mengatakan razia ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan penganan-penganan yang dijual pedagang tersebut bebas dari formalin, borax dan rhadomin serta zat-zat berbahaya lainnya, sehingga aman dikomsumsi oleh konsumen yang mayoritas sedang menjalani ibadah puasa.
Pantauan di lapangan, dari sembilan sample yang diambil dari pedagang yang berjualan diruas Jalan Tgk Dipulo, kampung Baro, tidak satupun ditemukan zat-zat berbahaya seperti formalin, borax maupun radhomin.
“Ini membuktikan para pedagang kita semakin memiliki kesadaran dalam berjualan yang mengutamakan kesehatan para konsumen. Alhamdulillah rezeki yang mereka dapatkan akan berkah” ujar Illliza puas.
Meskipun sebagian besar yang dicek aman, Illiza juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dalam memilih penganan berbuka, karena penganan yang mengandung pengawet sangat berbahaya dikonsumsi, apalagi di bulan puasa.
“Perhatikan dengan baik, contoh paling mudah adalah, kalu makanan tidak dihinggapi nyamuk bearti sudah di awetkan, masyarakat harus lebih pinter dalam memilih” himbau Illiza
Sedangkan kepada pedagang yang kedapatan mencampuri bahan pengawet dan zat berbahaya lainnya, Illiza mengatakan akan memberikan sanksi dan pembinaan sehingga tidak lagi menjual makanan yang bisa merusak tubuh.
Sementara itu, Samsyuliani juga mengaku puas denga hasil razia tahun ini. Menurutnya, penganan berbuka tahun ini jauh lebih baik dan terbebas dari zat-zat terlarang.
“Dari sample-sample yang kita periksa, belum ditemukan adanya zat seperti borax, formalin maupun radhomin dalam makanan yang dijual pedagang” ungkap Kepala Balai POM Banda Aceh ini.
“Menyediakan makanan berbuka merupakan ibadah, namun tolong jangan dinodai amal ibadah tersebut dengan godaan meraih keuntungan yang lebih besar. Kalapun harus menggunankan pengawet, gunakanlah bahan pengawet yang aman seperti benzoat, propionate dan nitrit,” pintanya