Rombongan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang diketuai H. Said Fuad Zakaria, SE mengunjungi IAIN Ar-Raniry Banda Aceh (Jumat, 31/5).
Pembantu Rektor VI bidang kerjasama Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA yang memimpin pertemuan itu menjelaskan sejarah kampus IAIN Ar-Raniry, proses terbentuknya Kopelma Darussalam, serta perkembangan mahasiswa dan kampus IAIN yang sedang dalam proses perubahan menjadi UIN.
Dalam pertemuan itu Syahrizal mengharapkan DPR RI mendukung proses perubahan IAIN menjadi UIN, “sampai saat ini kami informasikan bahwa berkas proposal perubahan IAIN Ar-Raniry menjadi UIN telah sampai pada Menpan (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)”.
IAIN Ar-Raniry merupakan IAIN pertama di Aceh, dengan umur yang sudah setengah abad kampus ini terus membenah diri demi memperoleh prestasi yang lebih baik di masa mendatang, dalam hal manajemen kampus, untuk meningkatkan SDM telah dikirim tenaga untuk belajar secara khusus ke Kanada.
Dia menambahkan, dilihat dari segi fisik atau bangunan, telah banyak yang dibangun dan direhap pasca gempa dan tsunami 2004, “hal ini terus diupayakan, nantinya mahasiswa baru akan diasramakan, sehingga mahasiswa IAIN dapat dibekali bahasa arab dan inggris serta meningkatkan ilmu agama”.
Sementara Said Fuad Zakaria mengatakan kedatangan rombongan yang dipimpinnya ke IAIN Ar-Raniry adalah untuk melihat langsung tempat pendidikan di Aceh, Aceh merupakan salah satu daerah yang banyak sekolah dan perguruan tinggi agama islam.
“selain anggota DPR RI komisi VIII yang membidangi agama dan sosial, dalam kunjungan ini ikut serta para pelaksana dibidang pendidikan dan diklat, oleh karenanya ke depa kita berharap akan pusat diklat di Aceh,” Ujar Fuad
Dia menanbahkan, dalam menerapkan strategi pendidikan yaitu dengan pemerataan kampus di seluruh Indonesia, khusus untuk Aceh akan diupayakan di wilayah pantai barat selatan Aceh, serta kita harapkan IAIN akan segera menjadi UIN.
Dalam rombongan yang berjumlah 20 orang, diantaranya juga hadir M. Nasir Djamil, Hj. Ida Fauziyah, serta dari akademisi Prof. Dedi Djubaedi, mantan rektorIAIN Ambon, sementara dari IAIN hadir PR II Lutfi Aunie, MA, PR I Prof. Amirul Hadi, dekan-dekan serta sejumlah pimpinan IAIN lainnya.